IMBCNews, Karawang | Menapaki sweetseventeen atau 17 tahun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 6 Februari 2008-6 Februari 2025, telah nyata menjadi bagian penting pada upaya akselerasi peningkatan harkat dan martabat Bangsa Indonesia.
Demikian disebut salah satu kader Partai Gerindra yang kini Ketua DPRD Karawang H Endang Sodikin, S.Pd.I, SH., MH., pada sesi wawancara dengan IMBCNews di kantornya, Kamis (6/2/2025) sore. Ia menegaskan bahwa komitmen partai yang dirikan Jendral (TNI) Prabowo Subianto pada gerakan positifnya kian dapat dirasakan masyarakat luas di tanah air.
Dalam memperjuangkan butir-butir yang termaktub di dalam Pancasila; Termasuk upaya akselerasi sila ke lima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dalam pendangan Endang Sodikin, sedang dirasakan oleh rakyat tanah air terkait kebijakan yang dilakukan Presiden RI ke-8 mempunyai hubungan erat dengan tujuan Partai Gerindra.
“Selain diusung partai yang didirikan Pak Prabowo, memang didukung partai-partai lain dalam koalisi pada Pilpres 2024 yang lalu. Namun, kualitas cinta Pak Prabowo terhadap rakyat jelas memiliki potensi kuat untuk membangun masyarakat Indonesia yang berkualias lebih baik; Hal tersebut akan terus diupayakan oleh beliau dan tentunya kader-kader partai turut pula mendukungnya,” tegas Endang Sodikin.
Menurut dia, setelah Prabowo dilantik menjadi Presiden RI ke-8 fokus yang dikerjakan bertujuan menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) bangsa Indonesia. “Pada PR tersebut, Pak Prabowo berusaha memikirkan bagaimana agar masyarakat iso gemuyu,” sebut Sekjen DPC Partai Gerindra Kabupaten Karawang tersebut.
“Pak Prabowo, pada awal-awal kepemimpinannya selaku Presiden RI menunjukkan komitmen sesuai dengan yang dicita-citakan Partai Gerindra bahkan janji politiknya. Langkah-langkah kebijakannya untuk membuat rakyat supaya bisa tersenyum atau iso gemuyu, semua direview. Di mana, jika ada kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat ditata kembali dari hulu hingga hilir,” jelas dia.
Ditanya tantangan yang masih dihadapi bangsa ini, termasuk di Kabupaten Karawang, antaranya ancaman kemiskinan ekstrem dan sumber daya manusianya, Endang Sodikin menjawab: Pertanyaan ini adalah bagian PR yang hendak diselesaikan pada era Presiden Prabowo.
“Kita dapat melihat dan menyaksikan, bagaimana sikap Pak Prabowo ketika gas LPG besubsidi bertabung melon 3 kilogram viral di medsos. Beliau bahkan menginstruksikan jangan persulit rakyat untuk mendapatkan haknya dari gas bersubsidi. Itu artinya, jangan sampai saat masyarakat belanja gas tabung melon, ongkos pembeliannya malah lebih mahal karena sulit mendapatkan gas melon tersebut,” ungkap Endang Sodikin.
Pasokan gas bersubsisi ini, tambah dia, menurut Presiden Prabowo agar ditata kembali supaya harganya tetap murah sampai ke konsumen yang umumnya rakyat kurang mampu. “Jangan sampai banyak rente pasokan gas tersebut. Dengan banyaknya rente pasok membuat mahal LPG tiga kiogram itu tat kala sampai ke rakyat,” terangnya.
Endang Sodikin juga mengemukakan yang perlu ditata ulang dari hulu sampai hilir pada kegiatan pertanian, khususnya gabah. “Pengusaha kilang padi dan pemerintah berkompeten, hendaknya mengacu harga gabah yang telah ditetapkan pemerintah pusat, yaitu harga pembelian gabar dari petani Rp6.500 per kilogram,” tegasnya.
Hal lainnya, disebut Endang Sodikin adalah dalam upaya peningkatan SDM masyarakat Indonesia. Salah satunya melalui program makan bergizi gratis (MBG). Pada program ini, asupan gizi terhadap generasi muda perlu menjadi perhatian. “Melalui asupan gizi yang baik sangat berpotensi pada kesehatan fisik mau pun kecerdasan, sehingga berpotensi pula pada akselerasi peningkatan SDM bangsa kita kepada yang lebih baik lagi,” tutup dia. (Hmd/Asy0602: lpt/lpg)