IMBCNEWS, Jakarta – Dunia menanti dialog antara kedua pemimpin negara adidaya, Presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terutama untuk mengakhiri perang di Ukraina yang sampai hari ini belum ada kepastiannya.
Agaknya, kedua pemimpin dunia itu masih saling tunggu untuk menindaklanjuti kampanye Trump dalam pilpres lalu yang menyebutkan, jika terpilih jadi presiden ke-47 AS ia akan segera mengambil inisiatif untuk menyelesaikan perang antara Rusia dan Ukraina secepatnya.
Perang antara Rusia dan Ukaina yag sesama negara sempalan Uni Soviet berlangsung sejak 24 Februari2022 saat Rusia dengan kekuatan militer raksasanya menginvasi negara tetnagganya itu dan sampai hari ini perang terus berkemaku menewaskan puluhan ribu tentara kedua belah pihak dan warga Ukraina.
Presiden Putin sendiri, menurut Jubir Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan eperti dilaporkan AFP, Jumat (24/1), sudah siap untuk berdialog dengan Presiden Trump dan sekarang sedang amenanti signal dari Washington.
Keduanya sama-sama siap
Diketahui, kedua pemimpin negara tersebut sama-sama menyatakan siap bertemu untuk berunding tentang perang di Ukraina walau Presiden Trump juga mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang lebih keras jika Moskwa tidak setuju untuk mengakhiri konflik.
Namun Peskov mengatakan tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang pertemuan antara para pemimpin itu. “Sulit untuk membaca atau memprediksi masa depan,” ujarnya.
Peskov juga menolak klaim dari Trump bahwa konflik di Ukraina dapat diakhiri dengan menurunkan harga yang diterima Rusia untuk minyaknya.
“Konflik ini tidak bergantung pada harga minyak,” tutur Peskov. Ketika berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Kamis, Trump mengatakan bakal meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak.
“Jika harga turun, perang Rusia-Ukraina juga akan segera berakhir,” ungkap Trump. Tetapi, Peskov mengatakan konflik tersebut justru didasarkan pada ancaman terhadap keamanan nasional Rusia dan ancaman terhadap warga Rusia yang tinggal di Ukraina.
Sama-sama siap
Sementara itu di medan tempur, perkembangan terakhir dilaporkan, pertahanan udara Rusia berhasil menangkis, mencegat, dan menghancurkan 121 drone Ukraina yang menyasar 13 wilayah di Rusia termasuk Moskow, Kamis (23/1/) malam.
Jubir militer Rusia kepada Reuters menyebutkan, enam pesawat nirawak telah dihancurkan di wilayah Moskwa dan satu di atas ibu kota itu sendiri, sedangkan drone-drone lainnya telah menargetkan wilayah lain, termasuk yang berbatasan dengan Ukraina dan Kursk, lokasi pasukan Ukraina menguasai sebidang tanah meskipun Rusia berupaya mengusir mereka.
Drone Ukraina berjumlah 20 unit juga telah menargetkan wilayah Ryazan, tenggara Moskwa yang menimbulkan kebakaran besar dan serangan drone Ukraina juga menyasar depot penyimpanan minyak dan pembangkit listrik.
Sementara itu, angkatan udara Ukraina mengatakan pada Jumat telah melawan serangan drone Rusia dan menembak jatuh 25 dari 58 pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Rusia dalam serangan semalam.
Kemendagri Ukraina mengatakan serpihan pesawat nirawak telah menewaskan dua pria dan seorang wanita di wilayah tengah Kyiv, dan satu orang lainnya terluka.
Di tengah upaya perdamaian yang masih menjadi wacana, kedua belah pihak agaknya memanfaatkan militernya untuk mencuri-curi kemenangan. (imbcnews/Theo/Sumber diolah: AFP/Reuters)