IMBCNews – JAKARTA – PERANG memunculkan berbagai fenomena kontras, ada yang kehilangan, kalah, sebaliknya ada yang menang dan berjaya, ada pula yang diuntungkan dan dirugikan.
Jet tempur besutan Chengdu Aircraft Corp. (CAC) China J-10 Naga Perkasa atau “Fire Bird” julukan NATO yang digunakan AU Pakistan jadi bahan perbincangan setelah berhasil merontokkan tiga pesawat AU India Rafale (buatan Perancis), satu MiG-29 Fulcrum (eks-Uni Soviet ) dan Sukhoi SU-30 (eks-Rusia) di atas wilayah sengketa Kashmir, 7 Mei lalu.
Tentu saja, peristiwa itu ikut menaikkan moral pilot-pilot AU Pakistan (PAF) dalam perang melawan tetangganya, India terkait sengketa berkepenjangan wilayah Kashmir sejak kemerdekaan kedua negara pada 1947.
Yang dipecundangi, bukan lah pesawat tempur jenis “kaleng-kaleng”, karena (Rafale, Sukhoi SU-30 dan MiG-29 adalah jet tempur paling banyak dilirik dan digunakan berbagai negara dan dibuat oleh industri dirgantara terkemuka Dassault (Prancis) , Sukhoi (Rusia) dan Mikoyan Gurevich (sejak Uni Soviet).
TNI-AU misalnya memesan 42 unit Rafale yang sudah sejauh ini dioperasikan selain oleh Perancis, India, Kroasia, Qatar dan Mesir, sementara SU-30 digunakan sekitar 10 negara termasuk RI, Malaysia dan Vietnam, sedangkan MiG-29 dioperasikan oleh sekitar 10 negara selain Rusia, misalnya Polandia dan Sudan dan Vietnam.
Paling murah
Yang membuat penasaran, di antara keempat jet tempur itu (sama-sama dari generasi ke-4) harga J-17 C yang termurah, 30-an juta dollar AS tergantung varian dan konfigurasinya, jauh lebih murah dari Rafale (115 juta dollar AS), Sukhoi SU-30 (50 – 70 juta dollar AS), dan MiG-29 berkisar 33 juta dollar AS. (Kurs: Rp16.500/dollar AS).
J-10 adalah pesawat tempur multiperan, bermesin tunggal, sayap delta dengan canard (sayap kecil) di depan, dirancang untuk duel udara (dog fight), tapi uga untuk serangan darat.
Pesawat J-10 dengan berbagai variannya diproduksi sejak 2002 dan baru diopeaikan oleh Tentara Rakyat China (PRC) dan AU Pakistan.
Berawak satu, J-10 memiliki panjang 16,9 m, lebar sayap 9,8 m, lebar sayap 9,8m, tinggi 5,7 m, berat kosong, berat kotor 14.000 kg, kecepatan maksimum 1,8 Mach, jarak tempuh 1.850 km dan jarak tempur, 550 km
Persenjataan
- Kanon : 1× Gryazev-Shipunov GSh-23 mm
- Hardpoint:11 total (6 × di bawah sayap, 2 × di bawah intake dan 3 × di bawah badan pesawat) dengan kapasitas 5.600 kg bahan bakar eksternal dan persenjataanRoket: pod roket tanpa pemandu 90 mm
- Rudal: ( udara ke udara atau Air to Air) PL-8, PL-10, PL-12 dan P-15, bom berpemandu laser (LS-500), LT-2, aneka bom berpemandu mau pun tidak, rudal udara ke darat
- Bom:
Bom berpemandu laser: (LS-500J, LT-2.)
Bom luncur: (LS-^, GB3, GB2A, GB3A, GB250)
Bom berpemandu satelit: (FT-1)
Bom tak berpemandu: 250 kg, 500 kg
Sementara itu, penduduk India dan Pakistan, juga warga dunia perlu bersyukur, terhindar dari perang nuklir yang bakal membawa kehancuran dahsyat, setelah keduanya menyepakati gencatan senjata.
Duel udara, rudal dan artileri sepanjang empat hari (dari 7 Mei) ternyata hanya melambungkan harga saham J-17 C yang konon naik tajam, kemungkinan juga diikuti naiknya permintaan terhadap pesawat pesawat tempur generasi yang lebih canggih (ke-5) seperti F-35 Super Lightning II. (imbc/Theo/sumber diolah: Bussines Insider)