IMBCNEWS – JAKARTA – GUBERNUR California Gavin Newsom mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara sepihak mengerahkan pasukan Garda Nasional untuk mengatasi kerusuhan di Los Angeles di negara bagian itu tanpa seizinnya.
Newsom dalam pernyataannya di platform X , Minggu (8/6) menuntut Trump agar segera mencabut perintah pengerahan dan mengembalikan kendali atas Garda Nasional kepada negara bagian California.
“Batalkan perintah tersebut. Kembalikan kendali ke California,” tulis Newsom. Ia menilai keterlibatan langsung Trump justru memperburuk kondisi di lapangan.
“Kami tidak mengalami masalah sampai Trump ikut campur,” ujar Newsom. “Ini adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara bagian. Memicu ketegangan sekaligus menarik sumber daya dari tempat yang justru lebih membutuhkan,” ujarnya.
Newson bahkan menyebut Trump sebagai seorang diktator dan dalam wawancara dengan MSNBC, ia berencana menuntut pemerintahan atas pengerahan tersebut.
Pengerahan pasukan oleh pemerintah federal tanpa izin gubernur negara bagian adalah langkah yang sangat jarang dilakukan dalam sejarah AS. Menurut Elizabeth Goitein dari Brennan Center for Justice, kali terakhir langkah serupa diambil adalah pada tahun 1965, ketika Presiden Lyndon B. Johnson mengirim Garda Nasional ke Alabama untuk melindungi demonstran hak-hak sipil.
Trump mengaktifkan pasukan Garda Nasional berdasarkan interpretasi dari UU yang jarang digunakan, yang memperbolehkan pengerahan Garda Nasional apabila terjadi pemberontakan atau potensi pemberontakan terhadap otoritas pemerintah federal.
“Sumber daya penegak hukum lokal cukup untuk menjaga ketertiban,” kata David Sapp, Sekretaris Urusan Hukum Gubernur, dalam suratnya kepada Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.
Masih berlanjut
Hingga kini, demonstrasi masih berlanjut di beberapa wilayah California dipicu oleh kemarahan warga atas razia besar-besaran yang dilakukan oleh pihak Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).
Kerusuhan sempat pecah di wilayah Paramount, dan polisi menggunakan gas air mata serta granat kejut untuk membubarkan massa dan protes berlanjut dengan seruan agar para imigran yang ditahan segera dibebaskan.
Ada sekitar 2.000 personel Garda Nasional AS dikirim ke Los Angeles , Sabtu (7/6) untuk merespons gelombang protes yang dipicu oleh operasi imigrasi federal.
Langkah ini memicu kritik keras dari Gubernur California Gavin Newsom yang menilai keputusan tersebut bersifat “menghasut” dan akan memperburuk situasi.
Pengerahan pasukan itu dilakukan tanpa persetujuan otoritas negara bagian, yang menurut pengamat, sangat jarang terjadi dan belum pernah dilakukan dalam beberapa dekade terakhir.
Garda Nasional (GN) adalah unit cadangan AB AS terdiri dari matra darat dan udara. Sebagai kekuatan cadangan, GN adalah tentara sipil yakni individu yang bukan bagian dari AB penuh waktu tetapi dilatih untuk bertugas sebagai prajurit, biasanya dalam kapasitas cadangan atau milisi.
Pada 2023, ada sekitar 419.000 prajurit cadangan bertugas di Garda Nasional. Sekitar 9.500 ditempatkan di teritori luar seperti Puerto Rico, Guam, dan Kepulauan Virgin.
Garda ini diawasi di tingkat federal atau pusat oleh Biro Garda Nasional, yang dipimpin oleh seorang jenderal bintang empat dan anggota Kepala Staf Gabungan, badan penasihat tertinggi militer.
Rantai komando Garda Nasional juga khas karena bisa bertugas di bawah komando negara bagian ataupun federal alias nasional. Saat pasukan Garda Nasional dikerahkan di dalam negara bagian AS, gubernur biasanya menjadi komandonya dan jika dikerahkan secara nasional di bawah komando presiden.
Keputusan-keputusan Presiden Trump memang sering “out of the box”, bahkan kontroversial sehingga memicu pro kontra baik di kalangan elite dan penentu kebijakan, maupun rakyat di akar rumput (imbc/Theo/sumber diolah: DW/ns)