IMBCNews, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan komitmennya sebagai pelopor keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Terhitung sejak Maret 2025, BNI telah berhasil menerapkan prinsip Zero Waste to Landfill di lima Gedung Kantor Pusat. Program ini mulai dijalankan sejak akhir 2024 dan terus disempurnakan, melibatkan partisipasi aktif seluruh pegawai.
Penerapan program ini telah membuahkan hasil nyata, yaitu mencegah timbulnya emisi karbon (avoidance emission) sebesar 210.502 KgCO₂e sejak dimulai.
“Zero Waste to Landfill mendorong pengelolaan limbah dengan prinsip reduce, reuse, recycle. Artinya, 100% limbah dikelola tanpa ada yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melalui proses daur ulang, kompos, pemanfaatan ulang, atau metode pengolahan lainnya,” ujar Direktur Manajemen Risiko BNI, David Pirzada, dalam keterangan tertulis.
David menjelaskan, pengelolaan limbah di BNI saat ini difokuskan pada pengurangan penggunaan kemasan plastik serta daur ulang limbah yang dihasilkan. Limbah organik diolah melalui proses komposting, limbah anorganik melalui proses daur ulang, dan limbah residu dimanfaatkan sebagai Refuse Derived Fuel (RDF).
Upaya ini juga didukung oleh infrastruktur pemilahan sampah yang tersedia di seluruh gedung kantor, berupa tempat sampah dengan tiga kategori: organik, anorganik, dan residu. Selain itu, BNI secara aktif menggelar kampanye internal untuk mendorong kebiasaan ramah lingkungan di kalangan pegawai, khususnya dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Keberhasilan ini hanya dapat tercapai berkat kesadaran dan kebiasaan baru yang dibangun bersama oleh seluruh insan BNI,” tambah David.
Ia menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi Green Lifestyle di lingkungan kerja BNI. Budaya ini mencakup kebiasaan memilah sampah sesuai kategorinya, menghemat air, serta tidak menggunakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dalam aktivitas harian.
“Budaya Green Lifestyle yang tumbuh di kalangan karyawan menjadi fondasi kuat dalam menjalankan transformasi keberlanjutan BNI secara menyeluruh,” pungkas David. (*)