Jakarta-IMBCNews- Badan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (BPP IKA UIN Alauddin Makassar) menggelar kegiatan buka puasa bersama dan dialog keumatan dan kebangsaan yang bertajuk “pokok-pokok pikiran keumatan dan kebangsaan”.
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Agama Nasaruddin Umar, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily dan Ketua Umum IKA UIN Alauddin Makassar, Idrus Marham.
Menteri Agama Nasaruddin Umar berbicara mengenai pentingnya persatuan antar-umat beragama. Ia menyampaikan pentingnya persatuan tanpa mempertentangkan agama dan kebangsaan.
“Kita harus dipersatukan, diikat oleh sebuah ikatan yang lebih dalam, karena kita berada pada posisi bangsa yang sangat strategis,” kata Nasaruddin di Jakarta, Sabtu (22/5).
“Jadi jangan sampai nanti kita memisahkan antara keagamaan dan kebangsaan. Itu sudah dilewati lah persoalan-persoalan itu,” imbuhnya.
Nasaruddin mengatakan masyarakat Indonesia harus mampu menunjukkan jati diri negaranya tanpa melihat perbedaan agama. Sehingga, ia meminta masyarakat tak mempertentangkan agama dengan kebangsaan.
“Jangan-jangan nanti wajah kita mirip Indonesia, tapi isi kepalanya ada Cina, ada Amerika, jadi ke-Indonesiaan itu gimana? Jadi bagaimana meng-Indonesiakan umat beragama apapun agamanya di Indonesia,” jelasnya.
“Jadi bagaimana mendidik seorang muslim 100 persen tapi Indonesia 100 persen, Katolik 100 persen, Indonesia juga 100 persen. Jangan mempertentangkan antara keagamaan dan kebangsaan. Sebab itu bisa menjadi hal yang masalah dalam kehidupan berbangsa,” tambahnya.
Ketua BPP IKA UINAM Idrus Marham menambahkan agar masyarakat muslim tidak memiliki jiwa yang defensif menghadapi perbedaan. Menurutnya, sikap itu justru membuat kehidupan berbangsa terasa seperti dipaksakan.
“Jadi jiwa Islam yang defensif nah itulah sebabnya akibatnya apa tadi sudah bahwa ada pandangan dan lain-lain sebagainya, melakukan sesuatu itu karena terpaksa, kalau istilahnya Prof Hamdan itu adalah jadi iman, keimanan darurat,” ucap Idrus Marham. (*)