Diduga Lamban Tangani Bencana Kepala BPBD Bursel ‘Disemprot’

1751354988170 Diduga Lamban Tangani Bencana Kepala BPBD Bursel 'Disemprot'IMBCNews, Namrole_ Diduga lamban menanggani bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku, pada Minggu, 29 Juni 2025 lalu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bursel, Abas Tamher disemprot dalam rapat tanggap darurat bencana, yang dilaksanakan sekira dua jam, Senin, 30 Juni 2025, di ruang rapat Bupati Bursel.

Semprotan ini dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Bursel, Hadi Longa, lantaran diduga kesal apa yang ditanyai terkait, penyiapan status tanggap darurat bencana dan langkah penanganan bencana kepada Kepala BPBD Bursel, dimana Kepala BPBD terkesan tak segera dapat memahami pertanyaan yang diajukan.

Pantauan media ini, Tamher menjawab namun jawaban tersebut berlainan dengan yang diharapkan sebelum akhirnya menjawab dengan tepat dan minim data.

“Kepala BPBD diharapkan dapat memaknai perintah Pak Bupati dan arahan yang telah kami sampaikan tadi. Pertama kita fokus untuk membicarakan Ambalau. Sudah sejauh mana kesiapan BPBD terhadap penanganan bencana banjir di Ambalau, ” kata Longa yang juga mantan Kepala BPBD Bursel ini.

Menurutnya, saat menghadapi bencana seperti ini, BPBD Bursel harus segera menyiapkan tiga hal, pertama status darurat tanggap bencana, kedua Tim Reaksi Cepat (TRC) mengidentifikasi potensi korban bencana yang ada di Ambalau dan ketiga menyiapkan penanganan yang akan dilakukan BPBD dalam menanggapi bencana.

“Paska bencana di Waepandan, itu bapak sudah harus berpikir, Status tanggap darurat bencana Kabupaten Bursel menghadapi musim timur ini apa, sehingga bantuan yang akan kita kucurkan benar-benar memiliki legitimasi dengan situasi bencana yang sesungguhnya.
Karena kami tak bisa mengeluarkan Dana Tak Terduga (DTT) tanpa didukung dengan keputusan Bupati tentang penetapan status darurat bencana di Kabupaten Bursel, ” ucap Hadi.

Sekda berharap, kepala BPBD melaporkan data faktual korban banjir bandang Ambalau yang akan di intervensi untuk diberikan bantuan, bukan belum memiliki data dengan alasan signal kurang bagus maupun telekomunikasi terputus. Karena laporan dari desa dan camat akan dilaporkan kepada BPBD dan BPBD akan melaporkan kepada Bupati dan jajarannya.

Abas mengaku, data yang ia dapat dari camat dan kepala dinas sosial terkait jumlah KK dan jumlah jiwa yang sementara ada terdata sebagai korban banjir itu lima desa yaitu Elara Siwar, Lumoy, Selasih, Ulima sebanyak 655 KK dan 3.589 jiwa

“Ribuan jiwa korban banjir bandang ini membutuhkan bantuan berupa sembako, minyak tanah dan mi instan, ” ujar Abas.

Bupati meminta kepada Kepala BPBD Bursel untuk tidak memberikan data asal-asalan sehingga data tersebut akurat, apalagi diliput media.

“Seharusnya dari pagi tadi data ini sudah terkonfirmasi dengan desa-desa yang terdampak banjir bandang ini, sehingga menjadi perhatian dan catatan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) apa yang disampaikan betul-betul pernyataan yang akurat yang sudah dikordinasikan, ” tutur LHM.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak ada data, karena ada dinas terkait lainnya yang bisa diajak koordinasi.
BPBD harusnya menjadi garda terdepan yang bisa berkomunikasi dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dinas pendidikan, dan Dinas Perhubungan, ketika terjadi bencana. Jangan kita vakum, bencana harus segera dikoordinasikan dan menjadi catatan bagi kita semua, sehingga pada akhirnya tidak ada pernyataan-pernyataan yang bisa merugikan kita semua akibat data-data yang tidak akurat ini.

“Jadi Pak Kaban untuk segera dikonfirmasi lagi dengan camat jangan sampai terputus sehingga semuanya bisa terdata, bukan tunggu instruksi baru bertindak, tetapi dinas terkait bisa segera mengeksekusi apa yang seharusnya menjadi tupoksinya, ” ucap orang nomor satu di Bursel ini.

Tamher mengaku, setelah mendapatkan perintah dari Bupati, ia di kantor dari pagi hingga sore melayani sekitar 100 orang dan wartawan.

“Mereka tidak ada data. Kami juga menghubungi camat dan kades tapi tidak bisa terhubung karena sinyal putus jadi sampai sore tadi kita belum dapat data akurat mengenai korban banjir di 5 desa tersebut Insya Allah besok saya akan ke sana dan menelusuri data kelima Desa itu, ” ujar Abas.

Meski Abas disemprot Sekda, Bupati menyemprot dengan cara yang humanis, namun tak lupa berterima kasih kepada Tamher.

“Kalau Kepala BPBD sudah melakukan langkah- langkah penanganan dengan dinas terkait. Saya berterima kasih, ”
tutur politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Dia mengingatkan pentingnya data korban bencana, yang menjadi acuan penyaluran logistik tapi jumlahnya harus dilebihkan untuk mengantisipasi kekurangan saat penyaluran bantuan.

Sekda Bursel juga mengingatkan Tamher untuk mendapatkan data yang valid kita tidak bisa hanya menunggu informasi dari kepala desa dan Camat tetapi kita turunkan staf kita untuk segera mendeteksi korban bencana.

“Tetapi bapak belum melakukan itu dan pa Bupati berkeinginan untuk kita segera melakukan langkah-langkah cepat penanganan bencana Ambalau ini, sebagai wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bursel menangani korban banjir bandang Kecamatan Ambalau, ” tutur mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) Bursel ini.