BUKITTINGGI – Di tengah hiruk pikuk peringatan Hari Donor Darah Sedunia yang digelar di lapangan Wirabraja Kodim 0304/Agam, Minggu pagi (15/6/2025), sebuah sosok sederhana mencuri perhatian.
Namanya, Afdal Datuk Bandaharo atau akrab disapa Pak Datuk. Pria 57 tahun itu, Ia bukan pejabat, bukan juga selebriti. Tapi, dedikasinya dalam aksi kemanusiaan tak bisa dianggap remeh, 181 kali mendonorkan darah secara sukarela sejak 17 Oktober 1984.
Tak banyak yang tahu, bahwa di balik angka fantastis itu, tersimpan kisah yang begitu manusiawi, seorang pria yang tidak takut pada jarum suntik, namun lebih takut jika tidak bisa membantu sesama.
“Saya tak pernah takut jarum suntik sampai sekarang. Tapi, keinginan menolong orang lain selalu lebih besar dari rasa takut itu,” tuturnya dengan senyum tenang.
Dimulai dari ‘Iseng’ Saat SMP
Perjalanan panjang ini ternyata dimulai secara sukarela. Saat masih duduk di bangku kelas 3 SMP, Afdal mengikuti kegiatan donor darah di pameran PMI Bukittinggi berlokasi di eks kantor Bupati (Ramayana,red). Umurnya baru 16 tahun, dan saat itu ia hanya “iseng ikut-ikutan”.
“Saya tidak takut jarum suntik sejak kecil. Tapi saya dengar ada pasien yang butuh darah. Iseng jadi niat, niat jadi tekad,” kenangnya.
Bahkan dulu sewaktu berpakaian putih biru karena celana pendek ia tidak diperbolehkan mendonor. Tapi Afdal sudah punya keyakinan, bahwa berbuat baik tak selalu harus menunggu kondisi sempurna.
“Saya tidak pernah minta izin Ibu dulu. Biasanya setelah selesai donor, baru saya bilang. Maaf ya, Ibu,” ucapnya lirih.
Poto: Afdal Dt Bandaharo bersama presiden SBY-JK 2011
Dari Bukittinggi ke Istana Negara
Afdal juga menyampaikan rasa bangganya bisa datang dan bertemu langsung sama presiden RI, SBY-JK pada 20011 lalu, dalam penyerahan Satyalencana Kebaktian Sosial karena telah mendonor 100 kali waktu itu.
Pada tahun 2018 ia juga datang untuk kedua kalinya saat masa jabatan presiden RI, Jokowo-JK dalam undangan upacara 17 agustus.
Dari Keinginan Menjadi “Ketagihan”
Setiap kali proses donor darah dimulai, ritualnya selalu sama, memalingkan wajah atau memejamkan mata, agar tak melihat jarum menembus kulitnya. Namun, ia tak pernah mundur.
“Dulu, saya biasanya minta izin untuk teriak. Bukan karena manja, tapi karena itu cara saya menenangkan diri,” candanya.
Dan sejak itu, Afdal seperti menemukan panggilan hidupnya. Donor darah menjadi rutinitas suci yang ia jalani dengan semangat yang konsisten. Kini, dengan 181 kali donor, ia bukan hanya menyumbang darah, tapi memberi harapan hidup bagi ribuan orang.
Menemukan Makna Baru di Balik Setetes Darah
Makna donor darah semakin mendalam saat ia menjadi mahasiswa di AKPER Bukittinggi, dan pernah bekerja di UGD selama tiga tahun. Di sana, ia belajar tentang Thalassemia, penyakit genetik yang menuntut penderitanya menerima transfusi darah seumur hidup.
“Bayangkan kalau mereka tak mendapatkan donor tepat waktu. Kita bisa jadi satu-satunya harapan yang tersisa,” ucap Afdal penuh empati.
Apalagi, dengan golongan darahnya yang (O), salah satu yang biasa, Afdal menyadari bahwa keberadaannya bisa jadi penentu antara hidup dan mati seseorang.
Ia juga sedikit mengenang kisah masa lalunya, Afdal lahir dari keluarga yang tergolong sederhana, ia pernah merasakan jatuh dari menara Masjid, kecelakaan, lumpuh.
Ajakan yang Tulus, Bukan Sekadar Cerita
Melalui kisahnya, Afdal Datuk Bandaharo tidak sekadar bercerita. Ia mengajak. Ia menyentuh sisi terdalam dari hati setiap orang yang membaca atau mendengarnya.
“Kalau kamu sehat, dan belum pernah donor, ayo mulai. Tidak harus sering, tapi mulailah. Karena bisa jadi, darahmu adalah hidup bagi orang lain,” tuturnya.
Darahmu Adalah Harapan Mereka
Dalam semangat Hari Donor Darah Sedunia bertema “Berikan Darahmu, Berikan Harapanmu untuk Menyelamatkan Nyawa Sesama,” sosok seperti Pak Datuk mengingatkan kita bahwa kemanusiaan itu nyata, bukan sekadar slogan. Ia hidup dalam tindakan kecil yang dilakukan berulang kali, dalam diam, tanpa pamrih.
181 kali bukanlah tentang angka. Tapi tentang 181 kesempatan untuk menyelamatkan nyawa, memberi harapan, dan menebar kebaikan.
Sudahkah kamu mendonorkan darah hari ini?
Pewarta: Alex. Jr
(IMBCNews.com/Bukittinggi)