IMBCNews, Padang | Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi. Pos Gunung Api (PGA) setempat melaporkan terkait erupsi yang terjadi pada Sabtu (8/3) pagi, tinggi lontaran kolom abu vulkanik –akibat letusan gunung itu– tidak teramati dengan baik.
Petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh, di Padang, Sabtu, mengatakan bahwa erupsi Gunung Marapi pada Sabtu pukul 10.41 WIB. “Namun masalah berapa tinggi lontaran kolom abunya tidak teramati,” kata Teguh.
Berdasarkan data Pos PGA setempat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi sekitar 55 detik.
Sebelumnya pada Jumat (7/3) dini hari pukul 02.45 WIB gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut juga meletus yang diiringi bunyi dentuman keras. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,7 milimeter serta durasi sekitar 2 menit 4 detik.
Pos PGA Bukittinggi melaporkan tinggi kolom abu akibat letusan menjelang sahur tersebut mencapai 1.200 meter di atas puncak gunung. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada). PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi diantaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung, diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selain itu PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan. (Sumber: Antara)