IMBCNews, Jakarta | Menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS, terutama yang berkaitan dengan arah kebijakan suku bunga acuan mempegaruhi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada saat mendkati perdagangan ditutup, Selasa, nilai rupiah tergelincir.
Pada akhir perdagangan tersebut rupiah mengalami kemerosotan 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS. Pada sebelumnya nila rupiah sebesar Rp16.281 per dolar AS.
“Kinerja mata uang rupiah melemah. Hal ini diakibatkan oleh kondisi dimana saat ini para pelaku pasar menanti keputusan Bank Sentral AS yang akan diumumkan dini hari nanti,” kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva, di Jakarta, Selasa.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada minggu ini di kisaran 5,25 persen sampai dengan 5,50 persen, namun ekspektasi pasar tetap tertuju pada kemungkinan pemotongan sebesar seperempat poin pada pertemuan berikutnya di bulan September.
Fokus pasar selanjutnya menunggu komentar yang ditinggalkan oleh Ketua Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell mengenai seberapa cepat para pengambil kebijakan bersiap untuk menurunkan suku bunga pada konferensi persnya.
Meski pun The Fed tidak ada agenda pertemuan pada bulan Agustus, namun pasar tetap memanfaatkan pertemuan pejabat bank sentral di Jackson Hole pada akhir Agustus untuk mempersiapkan pasar menghadapi penurunan suku bunga.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, pada Selasa, turun ke level Rp16.320 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.286 per dolar AS. (Sumber: Antara)