BUKITTINGGI – Jika Bung Hatta masih hidup hari ini, bisa jadi beliau akan tersenyum bangga dan mungkin ikut menyeruput kopi sambil membubuhkan tanda tangan di formulir keanggotaan Koperasi Merah Putih.
Pasalnya, di kampung halaman sang Bapak Koperasi Indonesia ini, semangat berkoperasi kembali menyala terang, bak lampu semangat yang disiram semangat gotong royong dan sedikit bumbu nostalgia sejarah.
Setidaknya begitu ungkapan Dr. Eng. Ir. Masril,. ST,.MT selaku ketua LPM kelurahan Benteng Pasar Atas, kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi usai musyawarah pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih kelurahan.
“Hari ini, Senin, 26 Mei 2025, menjadi hari bersejarah di Kelurahan Benteng Pasar Atas. Kelurahan ini resmi membentuk kepengurusan Koperasi Merah Putih, melengkapi daftar 24 kelurahan se-Kota Bukittinggi dalam program nasional yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto,” kata Masri yang juga sebagai dosen di salah satu universitas di tanah kelahiran bapak koperasi Bung Hatta.
Target nasionalnya tidak main-main, 80.000 koperasi dari Sabang sampai Merauke. Dari angka itu, Bukittinggi telah menyumbang 24, dengan semangat 45!
“Apalagi ini tanah kelahiran Bung Hatta,” ujar Sesri, Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi, dengan mata berbinar. “Kita punya tanggung jawab moral, bukan cuma administratif.”
Dari camat hingga lurah, semua ikut berjibaku, seolah mengamini bahwa koperasi bukan cuma urusan simpan pinjam, tapi juga soal harga diri, harga diri sebagai rakyat yang ingin berdikari secara ekonomi.
“Koperasi ini bisa jadi senjata ampuh buat melawan rentenir yang berkedok aplikasi pinjaman online. Yang bunga lebih cepat naik dari nasi di magic com,” kata Camat Guguk Panjang, Yelrizon, sambil tertawa. Tapi serius.
Lurah Benteng Pasar Atas, Novriwati, S.Sos, menambahkan bahwa koperasi bukan hanya program kementerian, tapi kerja lintas sektor. “Dan semoga bukan lintas sebentar,” celetuknya, setengah serius, setengah harap.
Tak hanya soal ekonomi, Koperasi Merah Putih digadang menjadi alat strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Misi besar ini ingin membalik peran desa, dari objek pembangunan menjadi subjek yang tangguh, berdaya, dan tidak mudah digoyang oleh inflasi maupun tren TikTok.
Dari kota kecil nan sejuk Bukittinggi, dari lorong-lorong sempit hingga rapat-rapat kelurahan, Koperasi Merah Putih mulai menyalakan bara baru. Bara perjuangan ekonomi rakyat yang digagas sejak zaman kolonial, kini menyala kembali di zaman digital.
Karena di kota tempat Bung Hatta dilahirkan, koperasi bukan cuma kenangan, tapi perjuangan yang terus diwariskan.
Penulis: Alex.jr
(IMBCNews.com/Bukittinggi)