JANGAN abaikan jika merasakan sakit kepala, diikuti mual atau muntah, kemunduran daya fikir atau kemampuan berbicara sampai terjadi gangguan keseimbangan, karena bisa jadi anda mengalami gejala peyakit kanker otak.
Detikhealth menyebutkan, kanker otak adalah kondisi saat sel-sel di otak tumbuh secara tidak normal dan membentuk tumor ganas. Seiring perkembangannya, sel-sel kanker ini bisa menekan jaringan otak di sekitarnya, menimbulkan gejala seperti sakit kepala hebat, mual, muntah, hingga gangguan keseimbangan.
Dikutip dari laman Kemenkes RI, beberapa jenis kanker otak bisa tumbuh sangat cepat dan menyebar ke bagian lain dari otak maupun ke sumsum tulang belakang. Tumor otak umumnya diklasifikasikan berdasarkan kecepatan pertumbuhannya dan seberapa besar kemungkinan tumor itu muncul lagi setelah pengobatan.
Sebagian besar kasus kanker otak merupakan kanker sekunder yang awalnya muncul di organ tubuh lain, lalu menyebar ke otak, sementara kanker otak primer muncul langsung dari jaringan otak sendiri. Gejala awal kanker otak sering kali disalahartikan sebagai gangguan kesehatan biasa seperti migrain, stres, atau kelelahan.
Namun sejumlah pasien dari berbagai belahan dunia membagikan kisah mereka yang menunjukkan bahwa tanda-tanda awal kanker otak bisa jauh lebih kompleks dan jarang disadari.
Gejala awalnya:
Glenn Colmer, seorang pria berusia 51 tahun di Inggris, mengira sakit kepala dan nyeri tubuh yang dialaminya hanya akibat kelelahan, namun setelah berakhir kejang hebat dan menjalani pemeriksaan CT scan, ia didiagnosis glioma agresif atau memiliki tumor ganas yang menyebar dengan cepat.
Colmer meninggal dunia hanya 10 hari setelah gejala pertama muncul, dan isterinya mengaku tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi, apalagi Glenn adalah pria paling sehat yang selama ini dia kenal.
“Tidak menyangka sama sekalia karena Genn adalah pria paling sehat yang saya kenal yang memiliki cara yang luar biasa untuk membuat orang merasa lebih baik hanya dengan berada di dekat mereka. Kami selalu bercanda bahwa ia tak terkalahkan. Namun, tumor otak tidak peduli seberapa sehat, baik, dia tidak pandang bulu.”
Semula, semuanya tampak normal hingga pada 18 Februari, Glenn, mendadak bangun dengan kondisi badan seperti membeku.
Ia terdiam, dan lengan kirinya terkunci di tempatnya, dengan tatapan kosong ke depan. Ia meminta pertolongan istrinya sampai beberapa saat kemudian, Glenn pingsan dan mulai gemetar hebat, terengah-engah, sampai 10 hari pasca pengobatan intensif di RS ia gagal diselamatkan.
Gejala lain
Niamh (26) warga Inggris menceritakan, ia sering mengalami kelelahan ekstrim sehinga tidur bisa samai 12 jam sehari dan mengalmi gejala mirip flu. Baru setelah didiagnosis ia terkena kanker otak di usia remaja. Kala itu ia kerap mengeluhkan sakit kepala tetapi tak pernah menganggapnya serius.
Dikutip dari The Sun, Niamh mengira sakit kepala disebabkan oleh stres dari aktivitas sekolah ataupun berkaitan dengan masa pubertas, namun, saat ia terbangun dalam keadaan buta dua minggu kemudian, ia tahu ada yang tidak beres dan bergegas ke Western Infirmary Hospital di Glasgow, Skotlandia, hasil CT scan mengungkapkan ia memiliki massa tumor di otaknya.
Ia kemudian menjalani operasi darurat di Rumah Sakit Universitas Ratu Elizabeth untuk mengangkat tumor, diikuti dengan biopsi, yang mengungkapkan hasilnya mengidap ganglioglioma, tumor otak langka.
Setelah ia didiagnosis, baru diketahui ia mengidap tumor yang menekan saraf optiknya yang menyebabkan ia menjadi buta sebelum didiagnosis.
“Itu menyebabkan banyak kerusakan pada mata saya, saya tidak memiliki penglihatan tepi sama sekali dan kacamata tidak terlalu membantu karena kerusakan yang disebabkan oleh tumor.
Kisah lain dingkapkan Isabella Strahan, putri pembawa acara terkenal Michael Strahan. Di usia 19, ia mengalami sakit kepala, muntah darah, dan sulit berjalan. Hasil MRI menunjukkan, ada tumor medulloblastoma di otaknya, yang lalu dilakukan operasi dan kemoterapi.
Tanda -Tanda Lain
Mengacu pada laporan dari MD Anderson Cancer Center dan berbagai jurnal medis, beberapa gejala lain yang bisa menandakan tumor otak antara lain:
Kejang mendadak, rasa logam di mulut, gangguan penglihatan atau diplopia (penglihatan ganda), kesulitan bicara atau berpikir, gangguan keseimbangan atau koordinasi serta muntah tanpa sebab, terutama pagi hari.
“Pasien sering terlambat karena gejala awal dianggap biasa. Padahal, sakit kepala terus-menerus disertai perubahan neurologis bisa menjadi tanda kanker otak,” ujar dr Santosh Kesari, ahli neuro-onkologi Saint John’s Cancer Institute, AS.
Para ahli menegaskan bahwa tidak semua sakit kepala menandakan kanker, tetapi bila disertai gejala lain, seperti penglihatan kabur, kejang, atau gangguan kognitif, maka perlu segera diperiksakan.
“Deteksi dini sangat penting. Banyak tumor otak yang bisa ditangani lebih baik jika ditemukan lebih awal,” lanjut dr Kesari.
Segera hubungi layanan kesehatan terdekat jika anda sakit kepala diikuti kejang-kejang, gangguan penglihatan, kesulitan berfikir atau berbicara serta gagguan keseimbangan. (imbc/Theo/sumber diolah:detikhealth)