DITENGAH riuhnya dunia yang tak pernah benar-benar sunyi dari bencana dan krisis, Palang Merah Indonesia (PMI) hadir sebagai garda terdepan yang mengusung semangat kemanusiaan.
“Sebagai mitra strategis pemerintah dalam bidang sosial kemanusiaan, PMI mengemban tugas mulia dalam melindungi dan menyelamatkan kehidupan, khususnya melalui tugas-tugas kepalangmerahan,”
Setidaknya, begitu sepintas paparan Ketua PMI Bukittinggi, H. Chairunnas kepada IMBCNews.com saat ditemui di markas nya, Sabtu siang (17/5/2025).
“PMI Bukittinggi dalam melayani masyarakat juga dibantu penuh oleh Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, ini terbukti dengan Layanan Prima yang sepenuhnya dibiayai dengan Dana Hibah,” kata dia.
Menjawab Panggilan Saat Bencana Datang?
“Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana menjadi salah satu wajah utama PMI,” ujar Chairunnas.
Misalnya, sebut Chairunnas yang dipercaya nahkodai PMI Bukittinggi dari tahun 2016 lalu, ketika gempa mengguncang, banjir menerjang, atau kebakaran melalap pemukiman, relawan PMI tak pernah absen dari lokasi terdampak.
Mereka membawa pertolongan pertama, mendirikan dapur umum, dan mengelola posko kesehatan. Mereka adalah tangan-tangan pertama yang merangkul korban dalam duka dan luka.
“Menyebarkan Ilmu Menolong Sesama. Di waktu damai pun kami giat melatih masyarakat dalam pertolongan pertama,” kata sang ayah dari empat anak dengan penuh yakin dan lugas.
Memasuki tahun – tahun terakhir jabatan nya di PMI Bukittinggi pada november 2026 nanti Chairunnas mengatakan, melalui pelatihan yang digelar di sekolah, kantor, dan komunitas, PMI menanamkan keterampilan penting, “Menyelamatkan nyawa sejak detik pertama kecelakaan atau krisis terjadi, itu penting dilakukan,” tegasnya.
Mengayomi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat. Lebih dari sekadar merespons keadaan darurat, PMI turut aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan gizi, bantuan alat kesehatan, hingga layanan dukungan psiko-sosial menjadi bagian dari rutinitas kami. PMI hadir dalam kehidupan sehari-hari, menjangkau yang paling rentan dan terlupakan.
Darah di PMI untuk Kehidupan
Melalui Unit Transfusi Darah (UTD), PMI menjamin pasokan darah yang aman dan cukup untuk rumah sakit khususnya di Kota Bukittinggi dan sekitar, dari pengambilan darah donor, penyimpanan, hingga penyaluran ke pasien yang membutuhkan, PMI menjadi harapan terakhir bagi mereka yang berjuang antara hidup dan mati.
Pendidikan, Pembinaan, dan Prinsip yang Mengakar
Di Kota Bukittinggi khususnya, ia menyebut dalam menjalankan tugas, PMI menjunjung tinggi tujuh prinsip dasar Kepalangmerahan: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
“Prinsip inilah yang menjadi kompas moral bagi relawan dan staf PMI dalam setiap tindakan. Tak hanya itu, PMI juga membina relawan melalui pelatihan yang berkelanjutan, memperkuat kapasitas mereka dalam melayani tanpa pamrih,” terangnya.
Bergerak di Tengah Konflik dan Krisis Sosial
Ketika konflik atau kerusuhan terjadi, PMI hadir membawa bantuan tanpa berpihak. Artinya, dalam situasi paling genting sekalipun, PMI tetap menjaga netralitas dan kemanusiaan, memberi bantuan kepada siapa pun yang membutuhkan, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang.
Lebih dari Sekadar Organisasi
PMI adalah wadah nilai-nilai sosial yang luhur. Di sanalah tumbuh sikap tenggang rasa, simpati, kepedulian, dan kepekaan terhadap penderitaan sesama. Sebagai organisasi nirlaba, PMI bukan sekadar institusi, tetapi simbol harapan yang hidup dalam setiap aksi kemanusiaan.
PMI bukan hanya penolong di saat darurat, tetapi pelita yang menerangi kemanusiaan dalam setiap langkah. Melalui kerja nyata, pelatihan, pelayanan kesehatan, dan dedikasi relawan, PMI menjelma menjadi kekuatan sosial yang senantiasa hadir di saat senang maupun susah bersama masyarakat Indonesia.
Penulis: Alex.jr
(IMBCNews.com/Bukittinggi)