Poto: akun resmi korem 032/wirabraja
Di jantung Kota Padang, tepatnya di Jl. Jenderal Sudirman No. 29, berdiri tegak sebuah institusi militer yang menjadi benteng pertahanan sekaligus simbol pengabdian di ranah Minang, Komando Resor Militer 032/Wirabraja, atau lebih dikenal sebagai Korem 032/Wirabraja.
Berada di bawah kendali Kodam I/Bukit Barisan, Korem ini memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas dan pertahanan wilayah Sumatera Barat.
Lahirnya Sang Penjaga Barat Sumatra
Diresmikan pada 26 Januari 1985, Korem 032/Wirabraja telah menapaki usia 40 tahun pada 2025 ini.
Sejak awal dibentuk, satuan ini memikul tugas besar sebagai satuan teritorial tipe A TNI Angkatan Darat di wilayah Sumatera Barat, wilayah yang kaya sejarah perjuangan kemerdekaan sekaligus rawan terhadap berbagai dinamika sosial, politik, dan bencana alam.
Moto mereka, “Berbuat Terbaik, Tulus dan Ikhlas”, bukan hanya slogan, tetapi cerminan semangat pengabdian yang membumi.
Struktur dan Kepemimpinan
Korem 032 dipimpin oleh seorang Danrem berpangkat Brigadir Jenderal, yang dibantu oleh seorang Kepala Staf berpangkat Kolonel. Sejak pendiriannya, tongkat komando Korem 032 telah berpindah tangan sebanyak 29 kali, dari Kolonel Inf Iding Suwardi sebagai komandan pertama hingga kini dijabat oleh Brigjen TNI Mahfud sejak 31 Januari 2025.
Beberapa tokoh penting yang pernah memimpin Korem ini kemudian naik menjadi jenderal bintang dua, tiga, bahkan empat. Salah satunya adalah Kolonel Inf Mulyono, yang kelak menjadi Jenderal bintang empat dan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Wilayah Teritorial dan Tanggung Jawab
Korem 032/Wbr bertugas mengawasi dan membina wilayah Provinsi Sumatera Barat, mulai dari perbatasan Riau hingga pesisir barat Samudra Hindia.
Wilayah ini tidak hanya penting secara geografis, tetapi juga strategis secara sosial dan budaya. Tugas Korem mencakup pembinaan teritorial, penanganan konflik sosial, dukungan terhadap penanggulangan bencana, hingga membantu pemerintah daerah dalam pembangunan nasional.
Simbol dan Identitas
Korem 032 identik dengan baret hijau, khas TNI Angkatan Darat, yang melambangkan semangat juang dan kesiapsiagaan. Dalam setiap misi, baik yang bersifat militer maupun kemanusiaan, personel Korem dikenal dengan semangatnya yang rendah hati namun tegas.
Makna Nama “Wirabraja”
Nama “Wirabraja” berasal dari istilah Sansekerta yang berarti “prajurit pemberani dan tangguh”. Julukan ini cocok dengan karakter masyarakat Minangkabau yang terkenal egaliter, cinta tanah air, dan teguh pada prinsip.
Transformasi dan Kiprah Masa Kini
Dalam era modern ini, Korem 032 tak hanya fokus pada fungsi militer, tetapi juga aktif dalam pembinaan masyarakat, ketahanan pangan, penguatan wawasan kebangsaan, dan pencegahan radikalisme.
Tak jarang personel Korem turun langsung membantu masyarakat saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi atau banjir bandang yang kerap melanda Sumatera Barat.
Komitmen Korem terhadap masyarakat lokal ditunjukkan pula lewat program-program seperti TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa), bakti sosial, dan kegiatan edukatif di sekolah-sekolah.
Penutup, Pilar Pertahanan dan Pengabdian
Di usianya yang ke-40 tahun, Korem 032/Wirabraja terus menunjukkan bahwa eksistensinya bukan hanya sebagai satuan militer, tetapi juga pilar pengabdian rakyat di Sumatera Barat.
Dengan landasan ketulusan, keikhlasan, dan semangat untuk berbuat terbaik, Korem 032 tetap berdiri sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa di bumi Minang.
“Berbuat Terbaik, Tulus dan Ikhlas” bukan sekadar semboyan, tapi prinsip hidup prajurit Wirabraja.
Penulis: Alex.jr
(Wartawan Muda Bukittinggi)