IMBCNews, Karawang | Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian (Dirjen PSP Kementan) Andi Nur Alamsyah S.TP, M.T, kunjungan kerja atau kunker ke Kabupaten Karawang, pada Senin (19/5). Agenda kehadirannya, selain monitor dan evaluasi (Monev) juga dilakukan koordinasi dengan Bupati H Aep Syaipuloh, SE., untuk mempererat hubungan kerjasama, terkhusus melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinas PKP) setempat.
Kerjasama untuk penguatan ketahanan pangan dan upaya peningkatan sarana-prasarana bidang pertanian ini, dipandang kedua belah pihak merupakan isu penting; Sehingga perlu dibahas lebih intens. Mengingat, swasembada pangan nasional menjadi target pemerintah yang harus dicapai.
Kunjungan Dirjen ini sekaligus memastikan kondisi lapangan, sehingga prasarana dan sarana yang diperlukan dalam kegiatan pertanian di Karawang dapat diatasi atau dibantu kementrian, sebagaimana seharusnya.
Dirjen PSP Andi Nur Alamsyah memandang pentingnya kunker diiringi dengan langsung meninjau lapangan. Antaranya, untuk memperoleh data dan masukan langsung dari berbagai pihak.
“Kami ingin memastikan program-program yang dijalankan Kementrian Pertanian benar benar dirasakan manfaatnya oleh petani di daerah,” katanya saat meninjau lapangan di Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta.
Kunjungan ini, tambah Andi Nur Alam dimaksudkan juga untuk menjadi sarana indentifikasi bagaimana pontensi dan tantangan pertanian di Kabupaten Karawang. Sehingga, Kementrian Pertanian dapat menyusun kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Melalui meninjau langsung seperti ini, akan ditemukan kejelasan mengenai potensi mau pun tantangannya,” tutur dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Drs. Rohman, M.Si., mengemukakan bahwa kegiatan olah tanam pada Mei 2025 di Karawang akan mempersiapkan penanaman padi kurang lebih 34 ribu hektar.
“Apa pun persiapan tanam padi ini, baik alat pertanian seperti traktor roda dua, dan combine atau alat mensin pertanian (alsintan) yang diperlukan petani akan dibantu Kementerian Pertanian,” katanya.
Lebih lanjut Rohman mengatakan bahwa dialog dengan Kementan ini untuk menyerap aspirasi para petani. “Kebutuhan dan kendala yang dihadapi petani, juga harapan terkait program-program pertanian yang dijalankan, akan terus dikaji di Kementrian Pertanian; Guna ditemukannya teknis dan solusi yang efektif dan tepat sasaran,” jelas dia. (SDM/HMD-Asy1905: lpt/lpg)