IMBCNEWS Teheran | Menanggapi jatuhnya Presiden Suriah Bashar Assad pekan ini, Iran mengingatkan agar pihak asing untuk tidak masuk ikut campur tangan dalam menentukan pimpinannya di masa depan. Birlah rakyat Suriah memutuskan masa depan negara mereka tanpa campur tangan asing.
Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu pekan ini, mengatakan pihaknya memantau dengan seksama perkembangan di Suriah, di mana rezim Partai Baath, yang telah berkuasa di Suriah sejak 1963 tumbang beberapa jam setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus usai kelompok anti-rezim menguasai ibu kota pada Minggu dini hari.
Kemlu Iran mengatakan negaranya menghormati “persatuan, kedaulatan nasional, dan integritas teritorial Suriah,” dan menekankan keputusan tentang masa depan negara tersebut harus dibuat oleh rakyat Suriah “tanpa campur tangan yang merusak atau pemaksaan eksternal.”
Resolusi ini menyerukan “penghentian segera konflik militer, pencegahan aktivitas teroris, dan dimulainya dialog nasional yang melibatkan semua lapisan masyarakat Suriah untuk membangun struktur pemerintahan inklusif yang mewakili semua warga Suriah.”
“Dalam periode kritis sejarah Suriah ini, memastikan keamanan semua warga negara Suriah dan warga negara asing, menjaga kesucian tempat-tempat keagamaan, dan menjaga fasilitas diplomatik dan konsuler sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional merupakan hal yang sangat penting,” tambah dia.
Kementerian tersebut menekankan “akar sejarah yang mendalam” dari hubungan antara Iran dan Suriah, sambil berharap bahwa ikatan ini “akan terus berlanjut dengan pendekatan yang bijaksana dan berwawasan ke depan” yang didasarkan pada “kepentingan bersama dan kepatuhan terhadap kewajiban hukum internasional.”
“Republik Islam Iran, menekankan peran Suriah sebagai negara penting dan berpengaruh di Asia Barat, akan berupaya keras untuk membantu menciptakan keamanan dan stabilitas di Suriah,” kata pernyataan itu.
“Untuk tujuan ini, konsultasi dengan semua pihak yang berpengaruh, terutama di kawasan, akan terus dilakukan,” imbuh otoritas Iran.
Kementerian Iran itu mengatakan Iran akan “mengadopsi pendekatan dan posisi yang tepat sebagaimana diperlukan” berdasarkan “tindakan dan perilaku para pelaku utama dalam lanskap politik dan keamanan Suriah.”
Iran adalah salah satu sekutu terdekat rezim Assad di kawasan tersebut, dan kedua negara memiliki hubungan politik dan perdagangan yang erat.
imbcnews/anadolu/diolah/