IMBCNews, Karawang | Ketua Ormas BALAD Kabupaten Karawang, Ahmad Muslim menyesalkan hasil pelaksanaan proyek pengaspalan hotmix di Dusun Gombong RT 02/RW 01 Desa Gombongsari Kecamatan Rawamerta. Pasalnya, pelaksana proyek mengerjakan terkesan kurang professional, indikasinya ketebalan aspal hotmix di atas lapisan cor beton itu kurang dari standar spesifikasi atau spek.
“Mungkin ini akibat dari kurangnya pengawasan dari dinas terkait. Ormas Balad hanya berusaha merespons informasi dari beberapa warga setempat yang merasa kecewa. Kami langsung memonitor ke lokasi proyek jaling di Dusun Gombong, Desa Gombongsar,” ungkap Muslim kepada IMBCNews, di Desa Gombongsari, Jum,at (19/7).
Menurut Muslim, gelar aspal hotmix jaling di Dusun Gombong ini sepertinya tak hanya tipis. “Bukan hanya terkesan tipis saja ini mah. Tapi juga terindikasi antara beton cor dengan aspal lem aspalnya atau flienkoet, kayaknya sangat kurang dan cenderung unsur bebatuan kecil pada hotmix akan mudah coplok jika terkena hujan deras,” jelas dia.

Pada proyek jaling di Dusun Gombong ini, juga merupakan bagian dari Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera atau biasa disingkat P2WKSS tingkat Jawa Barat. Lebih disayangkan Muslim, di lokasi jaling ada petunjuk papan informasi proyek yang terpasang namun tidak ada volume pekerjaan.
“Jadi teh, kesannya tidak transparan kepada publik. Seperti proyek yang main gelap-gelapan saja ya? Jiga proyekna setengah siluman. Padahal ‘kan proyek jaling ini peruntukannya buat peningkatan ekonomi warga setempat serta masyarakat Karawang dan para pengguna jalan lainnya, wajib dikontrol juga oleh masyarakat,” sebut Muslim.
Di lokasi Proyek Peningkatan Jaling Dusun Gombong, warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa proyek peningkatan jalan pengaspalan hotmix dikerjakan pada Ahad sampai malam Senin, tanggal 14 Juli 2024.
“Awalnya sudah ada cor beton. Kemudian ada peningkatan, diaspal hotmix. Tapi kalau saya lihat aspalnya tipis pisan. paling juga tebalnya antara sekitar 2,5 sampai 3 centimeter. Saya kecewa juga melihat, tapi saya bisa apa. Saya ‘kan hanya warga penerima manfaat,” kata dia di lokasi proyek jaling tersebut, Jumat.
Ditanya siapa pemborong proyeknya, ia mengaku tidak tahu. Ia hanya mengatakan sebenarnya senang karena jalan lingkungan tempat tinggalnya ditingkatkan.
“Sisi lainnya saya rada kecewa juga lho, karena kesannya gelar aspal hotmixnya kurang volume ketebalan dan juga kurang dalam pemadatan ketika gelar aspal. Lihat sajalah, menurut saya bebatuan aspalnya akan mudah coplok, apalagi nanti kalau misalnya ada hujan gede,” pungkasnya.
Informasi lain yang diperoleh di lapangan, Proyek Peningkatan Jaling di Dusun Gombong RT 02/RW 01 Desa Gombongsari tersebut bersumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Karawang Tahun Anggaran 2024. Penanggung jawab selaku Pengguna Anggaran (PA) berada pada pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) setempat.
Muslim dan beberapa pihak lain menyarankan, supaya Bupati Karawang Aep Syapuloh meningkatkan blusukan ke wilayah-wilayah perdesaan dan melihat hasil pembangunan fisik mau pun non fisik, untuk mengurangi laporan bawahan yang cenderung mengolah informasi ABS alias ‘asal bapak senang’. (hhr/eso-asy1907: lpt/lpg)