Jakarta-IMBCNews- Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi kinerja awak media yang terus menyampaikan informasi, kinerja dan capaian Kementerian Agama.
“Dunia kewartawanan sangat mulia, saya tidak mau memandang sebelah mata wartawan, karena kritik terhadap wartawan berarti mengkritik diri saya sendiri,” ucap Menag Nasaruddin saat konferensi pers Asta Protas Kemenag Berdampak di Jakarta, baru-baru ini.
Bahkan Nasaruddin mengaku pernah
berprofesi sebagai wartawan tahun 1978 lalu dan rajin menulis artikel ke beberapa media nasional maupun internasional.
“Saya pernah menjadi wartawan tahun 1978 lalu, rajin menulis artikel ke berbagai media,” ujar sosok yang sudah menulis 49 buku berbagai judul.
Dihadapan rekan media yang tergabung dalam Forum Wartawan Kementerian Agama (Forwagama) dan jajaran pejabat Kemenag, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa profesi wartawan itu sangat penting bahkan satu-satunya profesi yang mendapat nama dalam surat Al-Qur’an.
“Satu-satunya profesi yang mendapatkan nama surat dalam Al-Quran itu adalah wartawan, yaitu surah An-Naba. An-Naba itu artinya berita,” ucap Menag
Menag Nasaruddin mengungkapkan karena pentingnya peran media bagi Kementerian Agama, pihaknya telah menyediakan ruangan kepada para wartawan.
“Kita siapkan tempat karena anda bagian dari kami,” tandas Nasaruddin Umar yang pernah menjadi Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Wakil Menteri Agama.
Tampak hadir dalam konferensi pers Asta Protas Kemenag Berdampak, Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media Ismail Cawidu, para pejabat eselon I Kemenag dan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag Akhmad Fauzin. (*)