IMBCNEWS – JAKARTA – Kecelakaan di ruas jalan raya terutama lintas jalan tol di negeri ini hingga berujung maut sudah menjadi hal biasa, seolah-olah peristiwa rutin yang bakal muncul sewaktu-waktu.
Menurut catatan Korlantas, selama 2024 sekitar 27.000 korban tewas akibat 220.647 kasus lakalantas, didominasi kendaraan speda motor (169.559 kasus), angkutan barang (22.609 kasus) dan kendaraan umum atau bus (17.651 kasus). Artinya, tiga sampai empat orang tewas tiap hari disebabkan lakalantas.
Kecelakaan beruntun teranyar terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Selasa (4/2) sekitar pukul 23.00 malam. Kecelakaan yang dipicu truk mengalami rem blong ini mengakibatkan 8 orang tewas dan 11 orang lainnya luka-luka.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, ada tujuh kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 tepatnya di KM 41 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Kecelakaan maut di GT Ciawi gegara truk pengangkut akua galon dari arah Sukabumi menabrak enam kendaraan penumpang pas di gerbang tol Ciawi, menyebabkan delapan nyawa melayang dan 11 luka-luka dan dua kabin pembayaran tol rusak berat.
Kecelakaan beruntun yang membuat sejumlah kendaraan terbakar itu disebabkan karena truk melaju ke arah Jakarta mengalami rem blong dan menabrak enam kendaraan penumpang yang sedang melakukan transaksi di gerbang tol.
Namun untuk memastikan penyebab kecelakaan, polisi kata dia akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Empat lakalatas di awal 2025
Empat lakalantas lainnya juga terjadi pada awal 2025 yakni:
- Truk gagal nanjak Tol Cipularang
Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan, tepatnya di KM 97A, wilayah Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, pada Minggu (5/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Empat korban cedera.
- Mobil Terjepit Truk di Tol Cipularang.
Lakalants ini melibatkan truk Fuso dan mobil Toyota Avanza terjadi di ruas Tol Cipularang KM 80 A (Arah Jakarta menuju Bandung) di Kec. Jatiluhur, Kab.Purwakarta pada Rabu (22/1) pagi.
Insiden ini membuat mobil Avanza terjepit di antara truk dan pembatas jalan, namun beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
- Kecelakaan tunggal bus Wisata
Lakalantas ini melibatkan bus Brimob terjadi di KM 72.73 Tol Pandaan-Malang pada Sabtu (1/2/2025) mengakibatkan dua korban tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka.
Dua korban yang meninggal dunia adalah Naviri Arimbi Maharani, seorang pelajar berusia 18 tahun dari SMA Negeri 1 Porong, dan Khoirul (60), sopir bus yang juga merupakan pensiunan Polri.
Enam orang yang terluka, terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kecelakaan terjadi saat rombongan pelajar tersebut dalam perjalanan menuju Lembah Tumpang untuk sesi foto perpisahan sekolah.
- Kecelakaan di Tol Surabaya-Jombang
Kecelakaan maut dilaporkan juga terjadi di Tol Surabaya-Jombang, Selasa malam (4/2), tepatnya di jalan tol di wilayah Desa Psantren, Kec. Tembelang, Jombang, menyebabkan seorang tewas dan tiga lainnya luka berat.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto mengungkapkan setibanya di KM 686 B, pengemudi diduga mengantuk dan tidak menjaga jarak yang aman sehingga menabrak kendaraan truk di depannya.
Identitas kendaraan dump truk yang terlibat juga tidak diketahui, termasuk sopir truk.
Sudah begitu banyak kecelakaan yang sampai berujung maut terjadi, sehingga sudah sepantasnya pihak-pihak terkait melakukan kajian secara serius dan komprehensif agar lakalatas tidak terus terjadi.
Yang perlu diperbaiki, mulai dari kemampuan berkendara untuk mendapatkan SIM, uji kir yang benar-benar dilakukan, tidak asal sudah bayar, pemeriksaan sarana dan prasarana trransportasi secara rutin, juga penegakan hukum bagi setiap pelanggaran.
Last but not least, ada kabar miring, korban lakalantas dipersulit untuk mendapatkan klaim asuransi atau nilainya disunat oleh oknum-oknum polantas berkolaborasi dengan oknum PT Jasa Raharja. (imbc/Theo: sumber diolah)