IMBCNews, Solo | Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak kader persyarikatan Muhammadiyah turun ke setiap pelosok desa di Indonesia untuk mengembangkan pendidikan agar desa dapat memiliki saing secara ekonomi.
Mendes PDT saat menjadi pembicara kunci dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu menilai turunnya kader militan Muhammadiyah ke desa diharapkan dapat mentransfer pengetahuan dan menemukan formula tepat untuk membangun desa sesuai karakter desa.
“Di Jawa Tengah, ada 7.809 desa, bayangkan kalau kader Muhammadiyah masuk ke setiap desa, berarti hampir delapan ribu muhammiyah bergerak di akar rumput, itu akan memajukan desa,” tuturnya.
Kader Muhammadiyah diharapkan mampu berkolaborasi bersama pemerintah, dalam mengembangkan kebijakan publik yang adaptif dengan tetap berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan.
Ia mencontohkan, salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang sukses melakukan ekspor Kendang Jembe dari kulit sapi ke China.
Mendes Yandri menilai kader Muhammadiyah punya kapasitas menjadi pendamping agar potensi desa bisa dikembangkan seperti desa di Blitar itu yang mampu melakukan ekspor.
“Desa-desa yang sangat maju bisa kita contoh, bisa kita replikasi. Seperti desa ngoran di Blitar, yang dulunya miskin, sekarang punya BUMDes yang berpenghasilan bersih senilai delapan belas miliar pertahun,” tuturnya.
“Kader Muhammdiyah ini kan top-top. Bagus SDM dan di bidang pendidikannya. Jadi kalau bisa maksud saya nanti, saya akan membumikan atau memasifkan BUMDes ini di seluruh desa di Indonesia,” pungkasnya.