IMBCNews, Jakarta | Taiwan Technical Mission (TTM) yang dimotori Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia merambah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, intensifnya sejak 2019. Pada acara hari ulang tahun (HUT) TTM ke-48, di The Energy Building, Jakarta, Senin (25/11/2024) terungkap bahwa kerjasama Taiwan-Indonesia pada sektor pertanian telah mengubah cara pandang sebagian petani setempat.
Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Ir H Hanafi Chaniago menyampaikan saat speech session terkait acara itu, bahwa kegiatan TTM di Kabupaten Karawang telah mengubah cara pandang sebagian petani, dari pertaian berbasis tanam padi telah mulai diselang-seling dengan tanaman hortikultura.
“Taiwan Technical Mission telah membina petani dengan tanaman hortikultura, sebagai upaya meningkatkan hasil capaian para petani di Kabupaten Karawang. Bahkan, TTM juga membantu petani dengan melaksanakan proyek pemasaran sayuran dan buah-buahan, serta berhasil memperluas jangkauan penjualan ke supermarket berkelas di Jakarta,” kata Hanafi.
Fokus utama dalam Misi Teknis Taiwan, setir Hanafi antara lain melaksanakan perencanaan dan manajemen pusat sayuran, pembinaan petani, dan pengembangan pasar.
“Program tersebut telah meningkatkan pendapatan petani. Dan para petani juga diberikan pengetahuan melalui pelatihan rutin dalam penanaman, perawatan tanaman mau pun pemasaran hasil produk pertaniannya,” sebut Hanafi.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas PKP Karawang Nani Dwi Astuti, pada sesi Sharing by Karawang Farmers dalam acara HUT TTM ke-48 di Jakarta memperkuat apa yang telah disampaikan Hanafi.
Taiwan Technical Mission, sebut Nani, selain membina petani namun juga turut membantu perencanaan pertanian untuk mempromosikan produk sayuran dan hasil buah-buahan.
“Petani di Karawang diberi juga bimbingan yang mendorong hasil pertaniannya agar berkualitas tinggi. Selain itu, TTM juga memperkenalkan pengetahuan serta keterampilan pertanian modern, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada pangan,” sebut Nani yang memperoleh apresiasi uplaus meriah dari hadirin.
Di selah-selah acara HUT TTM ke-48 itu, Duta Petani Muda Indonesia yang mengaku kepada IMBCNews berasal dari Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Rifki Habibi, mengatakan selain berbagi pengalaman melalui Taiwan Technical Mission ini, ia juga berminat mendorong petani milenial yang masih yunior dan belum pengalaman agar percaya diri dalam menekuni kehidupan di sektor pertanian.
“Sekali pun saya tergolong masih baru bergabung dengan TTM, akan tetapi saya sangat tertarik dengan misi teknis pertanian yang dikembangkan. Saya, berserta petani muda dari 26 negara sempat meninjau ke beberapa lokasi pertanian yang terdapat di Taiwan. Sistem pertanian di sana, sangat bagus dan hasil produksi taninya sangat menjanjikan,” cetus Habibi.
Ia mengemukakan, sebetulnya banyak bidang pertanian yang bisa dikembangkan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang. “Bukan hanya pada segi teknologi saja, tetapi juga pada aspek cara mengelola lahan pertaniannya seperti dalam menggunakan pupuk dan mengontrol kadar air serta penyakit tanaman,” terangnya.
Kalau di sini, sebut Habibi, petani senior mulai dihinggapi rasa putus asa sehingga ada yang akhirnya menawarkan lahan yang ia miliki kepada dunia industri.
“Hanya saja, jika kita pikir-pikir ulang dan berkaca untuk jangka panjangnya, pertanian masa depan akan menjadi sektor ekonomi unggulan bagi banyak negara. Lahan pertanian mestinya dipertahankan secara optimal,” jelas dan harap Habibi pula.
Oleh karenanya, tambah dia, sudah seharusnya para petani senior di Indonesia dan tak terpisahkan petani di Karawang, hendaknya mau berpikir ulang dan mau belajar khususnya dalam mengolah lahan, teknis pencukupan air serta pemupukan hingga penyakit tanaman agar dapat diminimalisir.
“Petani bisa juga meniru pola yang diterapkan TTM yaitu dengan tanam padi, tanam padi kemudian tanam hortikultura. Atau juga tanam padi kemudian hortikultura dan hortikultura lagi barulah pada musim berikutnya tanam padi,” kata Habibi, seraya menegaskan bahwa komunitas petani muda saat ini telah menjalin kerjasama dengan TTM untuk mengelola lahan sekitar 2 hektar berada di Kecamatan Jayakerta dan Rengasdengklok. (asyaro gk: lpt/lpg)