IMBCNEWS Jakarta | Presiden RI Prabowo Subianto, mencopot satu menteri dan mengangkat enam pejabat publik lainnya. Pelantikan dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Keenam orang yang mengucapkan sumpah/janji jabatan di hadapan Presiden yaitu Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang telah dicopot sebagai menteri pendidikan tinggi karena dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah internal dalam lingkup kerjanya.
Pengangkatan Profesor Brian sebagai Mendiktisaintek berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 P tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.
Berikutnya, Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP.
Keduanya dilantik berdasarkan Keppres Nomor 27 P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BPKP.
Kemudian, Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), dan Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS berdasarkan Keppres Nomor 28 P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BPS.
Letjen TNI (purn) Nugroho Sulistyo Budi dilantik sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berdasarkan Keppres Nomor 29 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BSSN.
“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Presiden yang diikuti para pejabat itu.
Pergantian menteri hari ini jadi yang pertama kali sejak Kabinet Merah Putih bekerja sekitar empat bulan terhitung mulai Oktober 2024.
Sebelumnya, nama Satryo Brodjonegoro mendapat sorotan publik karena diduga melakukan aksi arogan di lingkungan kerja.
imbcnews/surabayanet/sumber diolah/