*Anwar abbas
IMBC News | Benar juga kata Milton Friedman peraih hadiah nobel dalam bidang ekonomi. Dia mengatakan bila kekuatan ekonomi dan politik berada di satu tangan atau kelompok maka dia akan melahirkan tirani atau kezhaliman.
Mengapa demikian ? Karena sebagai pengusaha mereka tentu akan berupaya bagi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk itu mereka jelas sangat memerlukan perlindungan dari pihak penguasa apakah dari sisi hukum, fasilitas dan atau keamanan. Agar hal demikian bisa mereka dapatkan maka sebagai pengusaha mereka tidak segan-segan memenuhi tuntutan dari sang penguasa.
Akibatnya sang penguasa menjadi berhutang budi kepada mereka sehingga sang penguasa berubah posisi menjadi orang suruhan atau centeng dan atau kacung dari sang pengusaha. Akibatnya banyak peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh sang penguasa benar-benar tampak lebih berpihak kepada kepentingan sang pengusaha atau pemilik kapital sementara kepentingan dan hak-hak rakyat banyak menjadi terabaikan.
Ketika rakyat mencoba bereaksi memprotes kebijakan tersebut, pihak penguasa tidak segan-segan mengerahkan para aparatnya untuk meredam gejolak yang ada.
Bahkan tidak jarang dalam menghadapi para pengunjuk rasa para aparat tersebut tidak segan-segan bertindak melampaui batas perikemanusiaan. Tanpa ada rasa kasihan sedikitpun mereka menyepak dan menendang serta memukuli dan menyeret para pendemo sehingga masyarakat lari dan hidup dalam ketakutan serta membiarkan sang pengusaha dan sang penguasa berkolusi dan berbuat apa saja, termasuk merampas tanah dan hak-hak mereka.
Kira-kira apa yang diharapkan rakyat dalam diamnya itu ? Mereka menunggu kehadiran seorang tokoh yang tahu dan berani memimpin mereka untuk bisa keluar dari suasana pengap yang sangat menyakitkan hati itu. Mereka tampak berharap Prabowolah tokoh dan pemimpin yang mereka tunggu-tunggu tersebut. Apakah itu bisa ? Tentu waktulah yang akan dapat menjawabnya.
*Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan dan Wakil Ketua Umum MUI