DARI Nagari Kurai, Kota Bukittinggi, tepatnya Kelurahan Parit Antang, Aur Birugo Tigo Baleh, lahir sosok yang kini berdiri tegak di garis depan memerangi ancaman narkotika di ranah Minang: Brigadir Jenderal Polisi Dr. Riki Yanuarfi, S.H., M.Si.
Sejak resmi dilantik pada 2 April 2024 sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, Brigjen Pol. Riki Yanuarfi membawa semangat baru dalam memberantas peredaran gelap narkoba di provinsi yang dikenal dengan kekayaan budaya, adat, dan nilai religius yang kental.
Dari Reserse ke Rehabilitasi
Karier Brigjen Riki yang panjang di dunia reserse menjadi fondasi kuat dalam menegakkan hukum. Namun di balik sikap tegas dan disiplin, tersembunyi pendekatan humanis yang ia bawa ketika memimpin BNNP Nusa Tenggara Timur sebelumnya.
Di sana, ia tak hanya mengejar pelaku, tetapi juga merangkul korban: mereka yang terjerumus sebagai pemakai narkoba dan membutuhkan uluran tangan untuk pulih.
Pendekatan itu kini dibawa ke tanah kelahirannya, Sumatera Barat. “Kami ingin memperkuat pencegahan dan rehabilitasi, selain penegakan hukum. Masyarakat harus menjadi mitra, bukan sekadar objek,” ujarnya.
Latar Akademik yang Menopang Strategi
Tak hanya di lapangan, Brigjen Riki juga piawai dalam ranah intelektual. Gelar doktor, magister dari Universitas Indonesia dalam Kajian Ketahanan Nasional, dan pendidikan hukum dari Universitas Ibnu Chaldun menjadi bukti bahwa perjuangannya didasarkan pada pemahaman menyeluruh, bukan hanya tentang narkotika, tetapi juga dampaknya terhadap ketahanan keluarga dan bangsa.
Dukungan Keluarga, Pengabdian Tak Bertepi
Dalam perjalanan pengabdiannya, Brigjen Riki tak sendiri. Ia didampingi oleh sang istri, Ayu Febriyanti, dan seorang anak yang menjadi semangat di balik setiap langkahnya.
“Keluarga adalah pondasi. Dalam perang panjang melawan narkoba, saya butuh keseimbangan antara tugas dan rumah,” ungkapnya.
Sumatera Barat Menuju Zona Hijau Narkoba
Langkah-langkah nyata sudah mulai digagas. Mulai dari menggandeng tokoh adat dan agama, membangun relawan anti-narkoba di tingkat nagari, hingga merancang pusat rehabilitasi berbasis kearifan lokal.
“Ini bukan pekerjaan satu orang atau satu lembaga. Ini perjuangan kita bersama,” tegasnya saat diwawancarai IMBCNews.com pada Rabu, 14 Mei 2025.
Dengan kepemimpinan yang visioner dan penuh dedikasi, Brigjen Pol. Dr. Riki Yanuarfi menjadi simbol harapan baru: bahwa Sumatera Barat bisa bangkit dan melindungi generasi mudanya dari bahaya narkoba.
Ditanah kelahiran nya sendiri, dengan sebutan Nagari Kurai Limo Jorong, ia mengharapkan pemerintah Kota Bukittinggi untuk lebih mempercepat memfasilitasi berdirinya BNNK Bukittinggi.
“Karena Kota Bukittinggi disinyalir merupakan daerah transit beredarnya Narkoba di Sumatera Barat,” ujarnya.
Penulis: Alex.jr
(IMBCNews.com/Bukittinggi)