Bukittinggi, Sumatera Barat – Dentuman gong yang menggema di arena pacuan menjadi penanda dimulainya salah satu ajang kebudayaan dan pariwisata paling dinanti di Ranah Minang: Pacu Kuda Wisata Derby Bukittinggi–Agam 2025.
Event bergengsi ini kembali menyatukan dua pemerintahan, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, dalam sebuah kolaborasi yang memperkuat identitas sejarah, budaya, dan kedekatan geografis kedua wilayah tersebut.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, bersama Bupati Agam, Beni Warlis, secara resmi membuka kegiatan ini, didampingi oleh jajaran TNI, Polri, tokoh adat, dan pemangku kepentingan daerah.
Mereka menandai dimulainya kegiatan dengan prosesi simbolik pemukulan gong, sebuah tradisi sakral yang memperlihatkan penghormatan terhadap nilai-nilai adat Minangkabau.
“Pacu Kuda bukan hanya olahraga rakyat, tapi juga warisan budaya yang merekatkan masyarakat Minang,” ujar Ramlan dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan kekagumannya terhadap atraksi yang ditampilkan oleh seorang gadis cilik, yang dengan lihai menunggang kuda sebagai joki, mencuri perhatian para penonton. Sebuah simbol bahwa tradisi terus hidup dan berkembang di tangan generasi muda.
Bupati Agam, Beni Warlis, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya ajang ini. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam sektor pariwisata dan ekonomi lokal,” ujarnya.
Pacu Kuda Derby Bukittinggi–Agam tahun ini bukan hanya sekadar perlombaan, tapi juga panggung untuk menunjukkan kekayaan budaya dan potensi wisata daerah.
Penyelenggaraan yang apik, ditambah antusiasme masyarakat dan pengunjung dari luar kota, menjadikan event ini sebagai magnet tahunan yang mempererat tali silaturahmi dan memperkuat jati diri Minangkabau. (Alex.jr)