IMBCNews, Namrole_Dalam rangka menyiapkan perangkat Pemilihan Umum (Pemilu) hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Minggu, 17 November 2024, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Simulasi dilaksanakan di Desa Waly, Kecamatan Namrole, dengan tujuan utama untuk memastikan kesiapan perangkat pemilu, termasuk KPPS dari KPPS satu hingga tujuh.
Ketua KPU Bursel, Husni Hehanussa, menegaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman praktis kepada para penyelenggara, sekaligus membiasakan masyarakat dengan alur proses pemungutan dan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan pemilu dapat berjalan lebih lancar, transparan, dan minim hambatan.
Menurutnya, simulasi ini merupakan bagian dari upaya KPU untuk menjaga kualitas demokrasi melalui persiapan yang matang dalam pelaksanaan Pemilu, mengingat pentingnya pemilihan serentak untuk menentukan pemimpin di tingkat provinsi dan kabupaten.
“Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai tugas masing-masing anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS), mulai dari KPPS satu hingga KPPS tujuh, ” kata Ketua KPU Bursel, kepada IMBCNews, Minggu, 17 November 2024, di Desa Waly, Kecamatan Namrole, Kabupaten Bursel, Provinsi Maluku.
Melalui simulasi ini diharapkan dapat mempermudah para anggota KPPS dalam menjalankan tugas mereka secara efektif pada hari pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.
“Ini juga untuk mempermudah teman-teman KPPS ketika mengeksekusi pekerjaannya di tanggal 27 besok,” tutur Husni.
Kata Hehanussa, simulasi ini menjadi salah satu bentuk kesiapan KPU Bursel dalam memastikan proses pemilu berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
“Simulasi ini bagian daripada sosialisasi terhadap masyarakat bahwa besok itu ketika datang ke TPS tidak kaku lagi dan ini loh cara sebenarnya mencoblos,” ujar Hehanussa.
Orang nomor satu di KPU Bursel ini juga menjelaskan bahwa proses pencoblosan pada 27 November nanti akan dimulai dengan pendistribusian formulir C pemberitahuan kepada para pemilih.
Simulasi ini diharapkan memberikan gambaran nyata tentang seluruh rangkaian tahapan pemilu, mulai dari pemungutan suara, rekapitulasi perhitungan suara di TPS, hingga rekapitulasi hasil secara keseluruhan.
“Saya sudah jelaskan dalam sambutan tadi dengan persoalan mencoblos, pemungutan, kemudian rekapitulasi hitungan, dan rekapitulasi hasil pungut hitung,” ucap Husni.
Melalui simulasi ini, KPU Bursel berharap masyarakat dapat lebih siap dan memahami prosedur pemilihan, sehingga pelaksanaan pemilu serentak berjalan lancar dan demokratis.
Dia menyebut, simulasi ini melibatkan berbagai elemen penyelenggara pemilu, termasuk KPU Kabupaten Bursel, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta KPPS.
“Hari ini yang terlibat ada dari teman-teman panitia pemilihan kecamatan, ketua dan anggota, ada PPS, kemudian teman-teman KPPS yang sudah dilantik kemarin yang ditugaskan di TPS di Waly,” kata Hehanussa.
Dengan keterlibatan berbagai pihak tersebut, kegiatan simulasi ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan teknis, tetapi juga ada koordinasi antara semua lapisan penyelenggara pemilu. Tujuannya adalah memastikan setiap pihak memahami tugas dan tanggung jawabnya agar pelaksanaan pemilu pada 27 November 2024 berjalan efektif dan sesuai prosedur.
Hehanussa berharap agar simulasi ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi para penyelenggara pemilu dan menjadikan simulasi sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan mereka.
“Kami harap teman-teman penyelenggara bisa melihat kondisi ini sebagai bahan pembelajaran, agar di 27 November nanti tidak kaku dalam melaksanakan tugas,” tutur Husni.
Selain itu, alasan pemilihan Desa Waly sebagai lokasi simulasi, mengingat desa tersebut memiliki jumlah TPS yang cukup banyak dibandingkan wilayah lainnya.
“Kami telah cari beberapa titik di Kecamatan Namrole terhadap TPS yang jumlahnya agak banyak. Ini kan Daftar Pemilih Tetap (DPT)-nya 510, dengan tujuan kita bisa memitigasi supaya dalam pelaksanaan kita bisa mulai dari jam 07.00 WIT dan selesai 13.00 WIT,” kata Hehanussa.
Dengan memilih Desa Waly sebagai salah satu lokus simulasi, KPU berupaya memastikan kesiapan penyelenggara dalam menangani TPS dengan jumlah pemilih yang besar.
“Hal ini penting untuk mengantisipasi potensi kendala dan memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar sesuai jadwal,” ujar Husni.