Ilustrasi pesawat tempur China sedang berlatif, foto cnbc/ist/
IMBCNEWS Jakarta | Seorang anggota Penjaga Pantai Taiwan memantau kapal Penjaga Pantai China saat melintas di dekat pantai Kepulauan Matsu, Taiwan, 14 Oktober 2024. Pengerahan pesawat militer itu mengkhawatirkan Taiwan akan diserang China, meskipun belum ada tanda-tanda hal itu akan terjadi.
Para analis mengatakan China sedang melakukan simulasi blokade total terhadap Taiwan dan waktu pelaksanaan latihan menunjukkan China telah mengabaikan seruan Washington untuk menahan diri.
China telah mengerahkan 125 pesawat terbang, serta kapal induk Liaoning dan kapal-kapal lautnya, dalam latihan militer berskala besar di sekitar Taiwan dan pulau-pulau terpencil, Senin (14/10). Latihan tersebut memeragakan penutupan pelabuhan-pelabuhan utama dalam sebuah langkah yang menekankan ketegangan situasi di Selat Taiwan, demikian ungkap para pejabat.
China menegaskan bahwa hal ini dilakukan untuk menghukum presiden Taiwan karena menolak klaim kedaulatan Beijing atas pulau berpemerintahan sendiri itu.
Latihan tersebut dilakukan empat hari setelah Taiwan merayakan berdirinya pemerintahannya pada Hari Nasionalnya, ketika Presiden Taiwan Lai Ching-te dalam sebuah pidato mengatakan bahwa China tidak berhak untuk mewakili Taiwan dan menyatakan komitmennya untuk “menolak pencaplokan atau pelanggaran batas.”
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan bahwa 90 pesawat, termasuk pesawat tempur, helikopter, dan pesawat tak berawak, terlihat di dalam zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
Rekor dalam satu hari itu menghitung pesawat dari pukul 5:02 pagi hingga 4:30 sore. Kementerian itu juga mengatakan lalu lintas pelayaran beroperasi seperti biasa.
imbcnews/voa ind/diolah/