IMBCNews, Cisarua-Bogor | Hasil Pleno 3 pada Musyawarah Pimpinan (Muspim) Muhammadiyah Matraman salah satunya terbentuknya Panitia Pelaksana Musyawarah Cabang (Muscab) Muhammadiyah Matraman, yang akan dilasanakan 22 Juli 2023. Setelah penetapan ini, Muspim melanjutkan kegiatan dengan pemberian materi Baitul Arqam, Sabtu (4/3/2023) di Pesona Anggraeni Cisarua Bogor.
Pemateri pertama, dijadwalkan diisi oleh pemateri dari PDM Jakarta Timur. Hanya saja, dikarenakan berhalangan sebab istrinya harus dirawat ke rumah sakit, maka langsung masuk Pemateri kedua Dr Endang Mintareja dari PWM DKI Jakarta mengulas tema: Urgensi Tarjih Sebagai Idiologi Muhammadiyah.
Endang mengemukakan, antara lain Istilah tarjih berasal dari disiplin ilmu usul fikih mengandung makna menguatkan salah satu dalil atas dalil lain. “Sehingga, dapat diketahui, mana yang kuat lalu diamalkan yang lebih kuat itu dan ditinggalkan yang tidak kuat.” ungkapnya.
Menurutnya, dalam ilmu usul fiqih bahwa tarjih berarti melakukan penilaian terhadap dalil-dalil syar’i. Hal ini secara zahir tampak saling bertentangan untuk menentukan mana yang lebih kuat.
Endang juga menjelaskan mengenai Manhaj Tarjih merupakan suatu sistem yang memuat seperangkat:
pertama, wawasan/semangat/perspektif. Kedua, sumber, ketiga pendekatan, dan empat prosedur-prosedur tehnis atau metode yang menjadi landasan kegiatan ketarjihan.
“Dalam Muhammadiyah, pada perangkat wawasan memuat orientasi tajdid, berwawasan luas, toleran, terbuka, dan tidak berafiliasi mazhab tertentu tarjih itu menyangkut masalah akidah,” rinci dia.
Untuk lebih memahaminya, orientasi tajdid menjadi salah satu syarat untuk menghasilkan tarjih. Sedangkan dalam tajdid, ada dua hal yang dipandang memerlukan orientasi tajdid, yaitu; Tajdid dalam bidang aqidah dan ibadah mahdha (ritual).
“Dalam hal ini tajdid bermakna pemurnian dalam arti mengembalikan akidah dan ibadah kepada kemurniannya sesuai dengan Sunnah Nabi saw. Contoh: bahasan terkait rukun iman, asyrath sa’ah, ibadah ritual seperti shalat dan sejenisnya,” kata Endang.
Lebih lainjut diojelaskannya, dalam ibadah ghair mahdhah (non-ritual) dan bidang muamalat duniawiah/peradaban, tajdid berarti mendinamisasikan kehidupan masyarakat dengan semangat kreatif sesuai tuntutan zaman. (Asy: PanMuspim)