IMBCNews – Jakarta – Kualitas diri sosok muslim yang ditempa sebulan penuh saat berpuasa menahan diri dari godaan, lapar dan dahaga di Bulan Suci Ramadhan, hendaknya lebih baik lagi dari hari hari sebelumnya.
Da’i kondang Das’ad Latif mengemukakan hal itu saat menyampaikan tausyiah Ramadhan pada bukber yang digelar oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS), Badan Pengelola dan warga di Rusun Kalibata City, Kel. Rawajati, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Maret, 2025.
Hadir a.l. Walikota Selatan, Munjirin S.Sos, M. Si, Camat Pancoran Alamsah, Ketua P3SRS Kalibata City, Hj. Musdalifah Pangka, GM Badan Pengelola Rusun Kalibata City, Martiza Melati, warga dan komunitas setempat.
Bukber bertemakan: “Raih Kemenangan di Bulan Ramadhan dengan memperbanyak sedekah dan pererat silaturrahmi” diisi paduan suara anak-anak yang melantunkan lagu lagu kerohanian Islam dan grup angklung ibu ibu.
Ustadz Das’ad menganalogikan perilaku “hitam putih” antara ular yang berpuasa saat berganti kulit dan ulat saat menjadi kepompong sebelum berubah menjadi kupu kupu.
Ular dan ulat juga puasa
Sosok dan tabiat (jahat) ular serta sebutannya sebelum dan sesudah puasa, kata ustadz Das’ad, tetap sama, sebaliknya, ulat bertransformasi menjadi kepompong sebelum menjadi kupu kupu yang bentuk serta gerakannya indah, yang dimakannya pun berganti dari pucuk dedaunan ke saripati bunga.
Menurut catatan, ular tidak makan dan minum saat proses penggantian kulit (ecdysis) selama beberapa hari atau pekan tergantung speciesnya, iklim dan faktor lingkungan, begitu pula ulat saat berganti menjadi kepompong (pupa).
“Jadi kalau setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, kualitas dirinya tidak lebih baik, berarti sama dengan ular, “ kata Ustad’z Das’ad berseloroh.
Khusus pada ibu ibu, Ustadz Das’ad meminta agar di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini dan ke depannya, meninggalkan kebiasaan bergibah atau bergosip serta lebih banyak melakukan sedekah, menjauhi sifat kikir agar Allah membersihkan semua dosa yang diperbuat sebelumnya. “Orang yang kikir pun, senang dengan orang dermawan, “ ujarnya.
Sementara Ketua P3SRS Rusun Kalibata City, Hj. Musdalifah menyebutkan, bukber kali ini yang merupakan ajang silaturrahmi dengan warga yang ke-12 kalinya yang digelar di Rusun Kalibata City.
Bukber juga diisi pemberian 3.000 paket sembako untuk anak yatim piatu, panti asuhan dan karyawan outsourcing serta masyarakat sekitarnya.
Harapan penulis, silaturrahmi yang pada gilirannya diharapkan dapat membuka ruang dialog antara P3SRS, Badan Pengelola dan berbagai unsur warga di Rusun Kalibata City termasuk pihak-pihak yang “berseberangan” pun hendaknya terus dibangun. (imbcnews).