IMBCNEWS – JAKARTA – Warga di sejumlah lokasi di Jalur Gaza, turun ke jalan-jalan dengan hati berbunga-bunga , menyambut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas untuk mengakhiri perang di wilayah itu yang sudah berjalan hampir 28 bulan.
AFP melaporkan, kesepakatan untuk mengakhiri perang yang telah berkecamuk lebih dari 15 bulan itu juga mencakup pembebasan sandera dari kedua kubu, namun pihak Israel memperingatkan, beberapa poin masih belum terselesaikan.
Namun apa pun hasilnya secercah harapan menuju perdamaian disambut antusias arga Gaza yang tumpahruah ke jalanan di kota itu untuk menyambut kabar baik tersebut.
Wartawan kantor berita AFP melihat orang-orang berpelukan dan berfoto ria untuk merayakan pengumuman tersebut.
“Saya tak percaya mimpi buruk selama lebih dari setahun ini akhirnya berakhir. Begitu banyak orang meninggal, kami kehilangan segalanya,” kata Randa Sameeh (45) yang mengungsi dari Kota Gaza ke Kamp Nuseirat.
Ia menyatakan, warga Gaza butuh banyak waktu luang sehingga begitu gencatan senjata dimulai, ia bermaksud akan berziarah ke permakaman untuk mengunjungi saudara dan anggota keluarga mereka yang tebunuh selama perang berkecamuk.
” “Kami menguburkan mereka di permakaman Deir El Balah yang tidak layak. Kami akan membangun makam baru untuk mereka dan menuliskan namanya di sana,” lanjut Sameeh.
Di luar Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir Al Balah, lokasi banyak korban perang dirawat, ratusan warga Palestina meneriakkan yel, bernyanyi, dan mengibarkan bendera.
Perundingan Gencatan Senjata Gaza dalam Tahap Akhir Anak-anak kecil, beberapa di antaranya tampak bingung dengan keriuhan itu, juga ikut berkumpul di luar rumah sakit.
Mereka berdesakan di antara orang dewasa dan menonton orang-orang diwawancarai media. Sekelompok anak laki-laki muda memimpin nyanyian perlawanan yang populer, sedangkan orang dewasa merekam momen itu di ponsel mereka.
Kerumunan juga terlihat di Khan Yunis, Gaza selatan. Para pemuda menabuh genderang dan bersorak merayakan gencatan senjata Israel-Hamas.
Di salah satu bagian kota, massa bersorak saat kendaraan kelompok bersenjata Palestina perlahan melaju di jalan. Anggota kelompok itu berdiri di pintu yang terbuka sambil melambaikan AK-47.
Perang Gaza kali ini diawali oleh serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga di wilayah Israel Selatan dan membawa 250-an andera lainnya pada 7 Oktober 2023.
Israel membalasnya sehari kemudian dengan membombardir Gaza selang sehari kemudian (8 Oktober) sampai hari ini yang telah menewaskan 43.500 angoota Hamas dan warga sipil Palestina serta meluka ekitar 100-ribu orang lainnya.
Perang ternyata cuma menimbulkan korban manusia, luluh lantaknya sarana dan pasarana publik, penyelesainnya tetap dengan dialog dan negosiasi. (imbc/Theo/sumer diolah: AFP)