IMBCNews, Karawang | Proyek Infrastuktur Pelebaran Jalan di Desa Tegalsawah Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang, sejak dimulai penggalian dengan mengunakan alat berat jenis Excavator hingga hampir satu pekan belum terlihat keberadaan papan informasi proyeknya. Beberapa warga setempat, mau pun mereka yang melintas di jalan yang tengah dikeduk atau digali untuk lantai kerja dan duduknya cor beton, mempertanyakan tentang transparansi publik.
“Kita sebagai warga Kabupaten Karawang berhak tau. Proyek ini dari mana anggarannya dan siapa kontaktor sebagai pihak penerima jasa pekerjaannya. Kami hanya dengar kabar kalau proyeknya dari Dinas PUPR. Tapi kenapa ya ada kesan pakai ditutup-tutupi. Seolah masyarakat dan warga setempat gak boleh tau padahal kita ‘kan berhak tau karena sumber anggarannya dari PUPR?” kata salah seorang warga setempat yang mengaku bernama Asep Rohmat, di lokasi proyek, Sabtu (24/8).
Menurut Asep banyak juga warga Desa Tegalsawah yang menanyakan proyek ini dari mana, karena tidak jelas juga perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyeknya.
Sedangkan salah seorang oprator alat berat yang melaksanakan penggalian pada proyek pelebaran tersebut, saat dikonfirmasi wartawan, mengaku ini proyeknya Dinas PUPR Karawang. Akan tetapi ia mengatakan tidak tahu pelaksana proyek yang ia kerjakan; Termasuk pengawas teknik dari dinas terkait.
“Saya itu hanya disuruh menjalankan alat ini dan mengerjakan apa yang diperintah bos, pemilik alat berat ini,” aku oprator Excavator seusai ia bekerja di lokasi, Sabtu sore.
Salah seorang warga Dusun Krajan 1 Desa Tegalsawah yang namanya minta tidak ditulis mengatakan, bahwa proyek pelebaran jalan ini mulai dari batas Kelurahan Palumbonsari hingga Dusun Taneuh Beureum Desa Tegalsawah. Menurutnya, proyek ini sudah 4 hari berjalan.
“Entah, tidak ada papan informasi proyek terpasang sampai sekarang. Pelaksana proyek dan pengawas juga kayaknya tidak pernah kelihatan. Kalau kita bilang ini proyeknya Siluman nggak mungkin kan?” katanya.
Seraya ia mengharap, kepada pemangku tanggung jawab atas pengerjaan proyek hendaknya bermain yang cantik-cantik saja. “Jangan dianggap semua rakyat seperi kami sebagai orang bodoh. Jangan juga mengembangkan sikap masa bodo, seolah pengawas dan pelaksana proyek bener sendiri. Kalau kerjanya benar ngapain takut?” harap dan pungkasnya betanda tanya. (hhr/eso/asy2408: lpt/plg)