IMBCNEWS – JAKARTA – Pneumonia atau penyakit radang paru jadi lebih dikenal publik setelah menewakan artis film serial Meteor Garden, Barbie Hsu (48) asal Taiwan beberapa waktu lalu.
Kepulangan mendadak Barbie yang berperan sebagai Shan Chai dalam film seri tersebut saat sedang liburan Imlek di Jepang Januari lalu menimbulkan duka mendalam di ajang dunia hiburan di Asia.
Penyakit pneumonia atau radang paru kerap berjangkit di Indonesia seiring dengan tren flu musiman yang terjadi setiap tahun terutama di musim penghujan menjelang akhir dan awal tahun atau sekitar Desember sampai Januari.
Detikhealth melaporkan (10/2) selama 2024, kasus pneumoniamelonjal relatif signifikan hingga melampaui 3 kali lipat, begitu juga dengan laporan kematian, sedangkan pada 2023 tercatat ada 330 kasus dengan 52 pasien di antaranya meninggal dunia.
Pada 2023, tercatat 330 kasus penumonia dengan 52 kematian, sementara pada 2024 tercatat 1.278 kasus dengan 188 kematian, sedangkan pada Januari 2025 saja ada 105 kasus peneumonia dengan 12 kematian.
Spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP, beberapa waktu lalu menjelaskan virus influenza bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, khususnya pada kelompok rentan, seperti anak-anak, usia lanjut, wanita hamil, dan orang yang memiliki penyakit kronik.
Pneumonia adalah peradangan jaringan parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, hingga virus, seperti influenza. Infeksi ini bisa terjadi tergantung derajatnya, baik ringan, sedang, hingga berat.
Pada serangan berat, infeksi ini menyebabkan gangguan pertukaran oksigen di daerah alveoli paru. Akibatnya oksigen terganggu masuk ke darah, dan CO2 juga sulit keluar dari darah. Kondisi tersebut bisa menyebabkan gagal pernapasan yang berisiko kematian.
“Kondisi pneumonia yang berat membuat mikroorganisme berpotensi menyebar ke seluruh tubuh yang dikenal sebagai sepsis dan jika tidak teratasi bisa menimbulkan kematian,” lanjutnya saat dihubungi detikcom, Senin (3/2).
Meski begitu, orang yang terkena virus, seperti influenza tak semuanya akan mengalami pneumonia. Menurut dr Agus, hal ini tergantung juga dari kondisi pasien, seperti imunitas, komorbid, dan lainnya.
Gejala yang perlu diwaspadai
dr Agus mengatakan terdapat beberapa gejala berat yang perlu diwaspadai jika terkena influenza seperti sesak napas, demam yang tak kunjung turun, kesadaran menurun, dahak kental dan sulit napas.
Pada anak-anak ada tanda retraksi otot napas, napas cuping hidung tanda-tanda gagal jantung seperti napas berat, kulit biru (sianosis)
tanda-tanda gagal ginjal seperti sulit buang air kecil, perubahan warna urine dan sulit bernapas.
Perlu diwaspadai pula tanda-tanda syok sepsis seperti tekanan darah menurun, kulit biru tanda-tanda infeksi di kepala (meningitis, ensapalitis), seperti sulit bicara, lemah, sulit berjalan, penurunan kesadaran.
Pneumonia adalah peradangan paru-paru akibat infeksi akut di saluran pernapasan disebabkan infeksi oleh virus, bakteri, atau jamur, terkadang disebabkan mengosumsi obat-obbatan tertentu dan kondisi lain seperti autoimun.
Siapa pun dapat terserang pneumonia. Gejala pneumonia meliputi demam, mengi, batuk, menggigil, napas cepat, nyeri dada, kehilangan nafsu makan dan malaise, atau perasaan lemah atau sakit secara umum.
American Lung Association mencatat bahwa flu merupakan penyebab umum pneumonia, jadi mencegah flu merupakan cara yang baik untuk mengurangi risiko pneumonia.
Pneumonia bisa sangat serius dan dapat menyebabkan kematian. Komplikasi akibat pneumonia meliputi gagal napas, sepsis, dan abses paru-paru.
Penyakit ini lebih mungkin menyerang orang dewasa, lansia, anak-anak dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah serta orang-orang dengan masalah medis lainnya.
Waspada dan waspada! (imbcnews/Theo/sumber diolah)