IMBCNEWS | Semarang Ketua Ganas Annar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. Titik Haryati mengatakan, jumlah peredaran narkoba ilegal di Indonesia dapat turun jika semua pihak mempunyai komitmen untuk bersama-sama menurunkannya, serta didukung oleh para hakim yang menanganinya secara tegas.
Lembaga Ganas Annar adalah undebow dar MUI yang diberikan amanat untuk membantu menangani dan sekaligus melakukan penyuluhan akan bahaya narkoba bagi masyarakat dan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, semua kerja Ganas Annar dapat terwujud jika semua pihak utamanya Polri qq penyidik, Jaksa dan hakim punya komitmen dalam satu langkah melakukan pemberantasan peredaran ilegal narkoba.
Titik Haryati ditemu saat jelang Rakornas Ganas Annar seluruh Indonesia, di Semarang Selasa. Ia dimintai tanggapannya terkait mantan Kapolda Jatim, Irjen Tedy Minahasa yang diduga terlibat pemakaian atau peredaran narkoba.
Sebelumnya diwartakan, Pada akhir Mei 2022, Teddy Minahasa yang masih menjabat di Sumatera Barat mengungkap kasus 41,4 kilogram sabu-sabu.
Namun, lima kilogram barang terlarang itu tidak dimusnahkan justru diganti tawas. Dari peredaran sabu lima kilogram itu, diduga sejumlah 1,7 kilogram telah dijual ke wilayah Kampung Bahari, Jakarta Utara. Sedangkan 3,3 kilogram belum terjual dan kini disita. Namun ia membantah keterlibatan dirinya sebagai pengguna atau penjual narkoba jenis sabu.
Dr. Titik yang juga sebagai dosen diberbagai perguruan tinggi itu menyoroti lemahnya penerapan hukum di Indonesia, sehingga kerja keras Badan Narkoba Nasional (BNN) dan Kepolisian RI sendiri ibaratnya menegakkan benang basah, atau tak berdaya menangani mafia narkoba.
“Mestinya para penyidik di kepolisian itu menangani kasus narkoba dengan pasal berlapis, bukan pasal yang “dilapis”. Artinya kasusnya seperti apa dan pasalnya apa. Namun yang sering terjadi justru mencari pasal-pasal yang dapat meringankan bagi mereka yang terlibat. Apa lagi yang terlibat itu mantan atasan, kolega atau teman tanda petik,” katanya seraya menegaskan, sulit turun peredaran narkoba di Indonesia jika penerapan hukumnya masih seperti itu. Lembaga Peradilan itu semestinya mandiri dan tidak mudah untuk diintervensi, katanya.
Titik yang didampingi Sekertaris Ganas Annar Pusat, Emma Natar juga mengucapkan terimakasihnya kepada Ganas Annar Jawa Tengah yang bersedia sebagai tuan rumah Rakornas Ganas Annar seluruh Indonesia.
Rakornas Ganas Annar di Jateng ini dapat dijadikan sebagai role model, bagi Lembaga Ganas Annar yang lain yakni terjalinnya hubungan baik ke MUI Daerah, dan dukungan dari Pemerintah Daerah. “Jika terjalin baik, mestinya kegiatan akbar Ganas Annar diberbagai daerah akan dapat dilaksakan,” katanya.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, jumlah propinsi yang hadir lebih dari 15 propinsi, dan mereka mengirim kepengurusan Ganas Annar dari masing-masing propipinsinya secara lengkap. Oleh karena itu jumlah yang hadir dapat dipastikan tak kurang dari 150 orang dengan jumlah peserta terbesar dari Jakarta.
Pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dipastikan akan hadir dalam acara tersebut, mudah-mudahan tidak ada aral karena sejak dia banyak dicalonkan sebagai kandidat kuat bakal calon presiden, kegiatan beliau tampak padat dan sibuk, kata Titik.
IMBCnews.