IMBCNEWS/Rti/Taian | Selama empat tahun terakhir, Indikator Pembelian Properti di Bulan Desember di Taiwan berubah Pesimistis, atau mencapai titik terendah.
Suvey dilakukan kepada 3040 orang berusia 20 tahun ke atas di Taiwan, Pusat Penelitian Perkembangan Ekonomi Taiwan Universitas Nasional Sentral (NCU) pada hari ini (27/12) mengumumkan, Indeks Keyakinan Konsumen (CCI) untuk bulan Desember 2024 sebesar 74,61 poin, turun sebesar 0,88 poin jika dibandingkan bulan lalu.
Enam indikator sub-indeks, termasuk tingkat harga, waktu yang tepat untuk investasi saham, kondisi ekonomi rumah tangga, prospek ekonomi domestik, peluang kerja, dan pembelian barang tahan lama, semuanya menunjukkan penurunan.
Indikator dengan penurunan terbesar adalah “Waktu yang Tepat untuk Investasi Saham dalam Enam Bulan ke Depan” yang berada di angka 52,99 poin, turun 2,89 poin jika dibandingkan dengan bulan lalu. Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Ekonomi Taiwan NCU, Wu Da-ren, menganalisis meskipun pasar saham Taiwan saat ini berada di atas 23.000 poin, kenaikannya sebagian besar didorong oleh saham terkait Kecerdasan Buatan (AI), sementara industri tradisional masih terus mengalami penurunan.
Yang perlu diperhatikan adalah indikator terkait property yang terus menurun. Indikator “Pembelian Barang Tahan Lama dalam Enam Bulan ke Depan” turun 0,44 poin menjadi 102,66 poin, mencatat level terendah dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, indikator “Waktu yang Tepat untuk Membeli Properti” berada di angka 99,844 poin, turun sebanyak 0,55 poin jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mencatat level terendah dalam 4 tahun 4 bulan terakhir dan berubah dari optimis menjadi pesimis.
Wu Da-ren (吳大任) mengatakan, “Untuk sektor property, indikatornya bahkan turun di bawah 100, mencapai angka 99,84 poin, berubah dari optimis menjadi pesimis. Posisi indeks ini dalam 4 tahun 4 bulan terakhir mencatat level terendah, yaitu terendah dalam 52 bulan terakhir. Tampaknya kebijakan pengendalian kredit selektif yang diterapkan oleh bank sentral, serta masalah pembatasan pinjaman, memang memiliki dampak yang cukup signifikan pada sektor properti.”
Wakil Presiden Eksekutif Taiwan Realty Estate Co., Zhou He-ming, mengungkapkan meskipun berbagai lembaga prediksi memperkirakan penurunan harga properti, dirinya mengamati bahwa “saat ini harganya belum bergerak”. Hal ini terutama karena penetapan harga properti dipimpin oleh para pengembang, yang menciptakan efek jangkar harga. Jika harga diturunkan sekarang, sulit bagi mereka untuk memberikan penjelasan kepada pemilik rumah sebelumnya. Namun, kemungkinan akan ada promosi seperti memberikan dekorasi gratis atau peralatan rumah tangga. Apakah harga properti nantinya dapat mengalami penurunan yang signifikan, tampaknya masih sangat bergantung pada sikap dari bank sentral.
imbcnews/Rti/diolah/