IMBCNEWS – Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis menjadi strategis lantaran dapat memberdayakan ekonomi di tingkat desa hingga provinsi karena melalui uang makan untuk tiap anak akan beredar Rp 8 miliar per desa per tahun. Jadi yang tadinya uang tersedot ke pusat, ke Jakarta, jadi akan dibalik uang sekarang akan turun ke desa-desa, ke daerah-daerah.
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul merupakan kunci bagi kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan hal ini sebagai prioritas utama dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju, mandiri, dan berkeadilan. Salah satu program andalan yang dirancang untuk mendukung agenda tersebut adalah Program Makan Bergizi Gratis.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan, tetapi juga memiliki korelasi erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia dan juga pemberdayaan ekonomi di daerah dengan akumulasi perputaran uang beredar di daerah dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dengan baik dan berkualitas. Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju. Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.
Presiden Prabowo Subianto menetapkan rata-rata anggaran makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp10.000 per porsi, turun dari sebelumnya Rp15.000. Di tengah tren kenaikan harga kebutuhan pokok. Lebih lanjut Prabowo Subianto menyatakan anggaran MBG yang digadang-gadang sebagai program andalan untuk mengatasi stunting turun dari Rp15.000 menjadi Rp10.0000 per porsi lantaran kondisi anggaran negara yang tak memungkinkan.
Berdasarkan uji coba selama hampir setahun di Pulau Jawa, pemerintah mengeklaim uang Rp10.000 dapat memenuhi kebutuhan makan bergizi dengan jumlah 600-700 kalori dalam satu porsi. Hingga kini pemerintah masih melakukan simulasi pelaksanaan program MBG di ratusan titik di Indonesia. MBG disebut akan mulai diimplementasikan pada Januari 2025 dengan menyasar tiga juta anak pada tahap awal. Total biaya yang akan digelontorkan pemerintah untuk program ini mencapai Rp71 triliun.
Menyikapi hal itu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gibran Fans Garuda Indonesia (GGI) Rochmani mengadakan pertemuan dengan Wakil Direktur PT. Makan Gizi Gratis (MGG) Raden Mas Adi Wicaksono yang berlangsung di kantor PT. NSP jalan Intan RSPP Utara Nomor 8 Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Senin (23/12/24). Turut hadir pada pertemuan tersebut Wieta Permata Ketua DPW GGI DKI Jakarta, Rosa Yuliana pengurus DPP GGI dan Franco Ketua DPD GGI Manado, membahas secara teknis dan skema program makan siang bergizi gratis.
“DPD GGI kota Bekasi mendukung penuh dan siap ikut berperan aktif program makan siang gratis,” ucap Bang Haji sapaan akrab Rochmani.
Selanjutnya Rochmani yang dikenal sebagai Advokat senior dikalangan pengacara menyatakan kesanggupannya bila Gibran Fans Kota Bekasi diberikan tugas untuk menjadi pelaksana program tersebut.
Dalam pertemuan tersebut Wadir PT MGG RM Adi Wicaksono menyambut baik keinginan dan kesiapan ketua DPD GGI kota Bekasi.
“Saya rasa dengan kesungguhan dan niat Bang Haji untuk berperan aktif siap di tunjuk menjadi pelaksana merupakan kabar baik bagi kami. “Selanjutnya masih ada beberapa hal yang bersifat teknis, lebih detail dan regulasi belum diputuskan dari pemerintah, oleh karena itu akan ada pertemuan lanjutan,” pungkasnya. (*)