IMBCNEWS | PT. Summarecon Agung Tbk (SMRA) bergerak dalam bidang pengembangan properti dan manajemen termasuk pengembangan properti residensial dan komersial untuk dijual, dalam pendapatannya tembus mencapai Rp4,2 triliun selama sembilan bulan berjalan hingga Oktober 2022.
Analisis Bank BNI Sekuritas (BNIS) terhadap kinerja SMRA, yang dikirim ke IMBCnews, Rabu menyebutkan, SMRA, mencatatat pendapatan pada kwartal tiga atau 3Q tahun 2022 sebesar Rp1,5triliun (+11% yoy, 18% qoq), sehingga pendapatan pada sembilan bulan terakhir ( 9M22) tembus menjadi Rp4,2triliun atau plus minus (+11% yoy). Pencapaian ini sesuai dengan perkiraan BNIS dan perkiraan konsensus sebesar 70% dan 73% (rata-rata 3 tahun: 69 peren).
Marjin kotor meningkat menjadi 51,2 peren pada sembilan bulan terakhir tahun ini, (9M21: 45,9%) didorong oleh marjin kotor yang kuat pada kuartal pertama (1Q22) dari tanah dan ruko.
Marjin kotor rumah tapak mengalami penurunan pada kuartal ketiga 3Q22 menjadi 33 persen dari di atas 52 persen sejak kuartal kedua tahun sebelumnya, sehingga marjin kotor rumah tapak pada 9M22 menjadi 45 persen.
Ebitda, atau pendapatan sebelum pajak dan amortisasi juga dilaporkan, sebesar Rp1,45 triliun plus minus (+38% yoy) pada sembilan bulan berjalan, sesuai dengan perkiraan BNIS sebesar 64 persen, tetapi di atas perkiraan konsensus sebesar 74% (rata-rata 3 tahun: 62%).
Di bawah level operasional, SMRA melaporkan penurunan beban bunga qoq tetapi mencatat kenaikan kepentingan minoritas pada 3Q22, yang menyebabkan penurunan marjin bersih sebesar 3,7%. Sehingga laba bersih pada 9M22 menjadi Rp310miliar (+82% yoy), sesuai dengan perkiraan BNIS sebesar 56 persen namun di atas perkiraan konsensus 61 persen karena kuartal keempat setiap tahunnya secara musiman merupakan kuartal dengan kinerja tertinggi bagi saham SMRA itu.
***IMBCnews.