IMBCNews, Jakarta – Konflik dengan lasykar Hamas di Gaza, Palestina dan Hizbullah di Lebanon belum usai, kini Israel di ambang eskalasi perang dengan milisi Houthi dukunga Iran yang bermarkas di Yaman.
Setelah sistem partahanan udara Israel Iron Dome sempat kebobolan sehingga rudal balistik yang diluncurkan Houti menyasar pusat komersil di Tel Aviiv dan melukai 16 orang (21/12) lalu, Israel pun berniat membalasnya.
Militer Israel, menurut laporan AFP, Selasa (24/12) berhasil menangkis serangan rudal lainnya yang dilepas oleh Houthi dari Yaman. “Sirene serangan udara sempat berbunyi di wilayah tengah dan selatan Israel untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya pecahan rudal yang dicegat, “ demikian dilaporkan AFP. PM Israel Benjamin Netanyahu, Senin (22/12) memperingatkan pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran.
“Saya sudah menginstruksikan pasukan Israel untuk menghancurkan infrastruktur Houthi karena siapa pun yang mencoba menyakiti kami, akan kami serang dengan kekuatan penuh,walau itu membutuhkan waktu,” ujarnya.
Jet jet tempur Israel membalas serangan Houthi dengan menyerang pelabuhan dan infrastruktur energi, yang menurut militer berkontribusi terhadap operasi pemberontak tersebut.
Gempuran udara Israel ditujukan untuk membalas serangan rudal yang merusak parah bangunan sekolah di Israel pekan lalu yang diklaim Pihak Houthi menewaskan sembilan orang.
Eskalasi konflik terus meningkat di Timur Tengah pasca serangan Hamas ke wilayah Israel selatan dan penyanderaan 250-an warga 7 Oktober tahun lalu yang dibala secara brutal oleh Israel sampai hari ini.
Lebih 43.500 warga Palestina tewas
Paling tidak sekitar 43.500 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan tewas, 90-000-an luka luka dan sekitar satu juta warga Gaza mengungsi.
Perang meluas melibatkan Iran melalui Hizbullah, proksinya di Lebanon, bahkan Iran meluncurkan serangan dengan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel April dan Oktober lalu untuk membalas kematian sejumlah pemimpin Hamas termasuk pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, beberapa petinggi Hizbullah dan perwira tinggi pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Israel juga melancarkan serangan udara ke situs-situs militer dan industri rudal Iran di sekitar Teheran pad 26 Oktober lalu yang diklaim berhasil mencapai sasaran, sebaliknya Iran mengaku hanya mengalami kerusakan ringan.
Balas membalas, saling serang tidak habis-habisnya membuat kawasan Timur Tengah tidak pernah sepi dari konflik sejak kemerdekaan Israel pada 1948. (imbc/Theo – diolah dari AFP)