IMBCNEWS – Jakarta – Menkes Budi Gunadi Sadikin menemukakan, human metapneumovirus (hMPV), penyakit yang merebak di China adalah jenis virus lama yang sudah dideteksi sejak 2001 dan kemungkinan sudah ada di Indonesia sehingga tidak perlu dicemaskan berlebihan, walau sikap waspada tetap perlu.
Menurut Budi, hMPV ini adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu dan tidak mematikan. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.
Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, hMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. “Selama ini juga tidak terjadi apa-apa, “ kata Menkes, Senin lalu (16/1) .
Budi juga menegaskan bahwa hMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.
Sementara epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan masa inkubasi hMPV biasanya tiga hingga enam hari, yang paling lama satu minggu.
Virus HMPV menular melalui batuk, bersin, kontak fisik atau erat, seperti bersalaman, berpelukan, hingga sentuhan pada permukaan benda yang terkontaminasi.
Sementara untuk waktu pemulihan, biasanya membutuhkan waktu tiga hingga tujuh hari walau pun waktu pemulihan tergantung pada imunitas seseorang.
Dicky mewanti-wanti masyarakat terutama mereka yang memiliki
imunitas rendah, diminta untuk tidak menganggap sepele hMPV tersebut dan tetap perlu waspada, pasalnya, pada orang yang memiliki imunitas rendah dan kelompok rentan seperti anak maupun lansia, gejala yang ditimbulkan akan sedikit lebih parah.
“Pada kasus berat, hMPV bisa menyebabkan bronkitis dan pneumonia, “kata Dikcy.
Walaupun ada kasus-kasus yang fatal, kata Dikcy, umumnya yang memang terlambat dideteksi, kasusnya lansia yang memang sudah memiliki komorbid.
Yang juga harus diwaspadai, wabah hMPH bertepatan dengan musim hujan di mana suhu udara dingin karena bisa memperberat infeksi saluran napas lain apakah mikoplasma, influenza atau Covid.
Menjadi perhatian publik
Virus hMPV belakangan ini menjadi perhatian masyarakat karena HMPV menyebar dengan cepat, dan meluas serta bergejala mirip penyakit sistem pernapasan umumnya, seperti flu dan Covid-19.
Spesialis paru Divisi Infeksi KSM Paru RS Persahabatan-Departemen Pulmonologi FKUI Dr dr Fathiyah Isbaniah SpPK mengatakan, ada beberapa cara yang bisa diterapkan masyarakat agar terhindar dari infeksinya.
Pakai masker wajah adalah keharusan untuk mencegah paparan virus, dan dr Fathiyah meminta agar orang yang mengalami gejala mPMV tidak panik, diam di rumah, gunakan masker, dan segera ke dokter.
“Rutin cuci tangan, terutama bagi yang yang sedang tidak enak badan, yang sedang flu, kenakan masker dan diam di rumah saja,” ujarnya.
hMPV menular melalui percikan air liur atau droplet orang yang terinfeksi, sementara gejalanya sama seperti flu, hidung berair berair atau tersumbat, batuk, sesak napas dan jika komplikasi berat menjadi pneumonia, nyeri tenggorokan, demam dan ruam kulit.
Dr Fathiyah mengingatkan, kelompok rentan yakni anak di bawah lima tahun, lansia dan orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh harus diprioritaskan dari paparan hMPV.
Sedangkan Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena HMPV bukanlah virus baru, tetapi sudah dikenal di dunia medis sejak 2001. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik. (imbc/Theo/sumber diolah)