JAKARTA-IMBCNews – Tahun 2024 jumlah jamaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang, alami penurunan cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jamaah. Demikian disampaikan Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.
“Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jamaah, untuk membawa jamaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jamaah yang harus berbaring,” ujar Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (30/6).
Widi mengatakan, pasca Armuzna jumlah jamaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya. “Kebijakan murur pada pergerakan jamaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah, lalu Mina (Armuza) tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jamaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu,” terang Widi
Ia menjelaskan, murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jamaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Ditambahkan, fase pemulangan jamaah haji hingga tanggal 29 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jamaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 58.894 orang tergabung dalam 149 kelompok terbang. Jamaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.15 WIB berjumlah 324 orang. (**)