IMBCNEWS – JAKARTA – Lima tahun telah berlalu saat otoritas kesehatan Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China untuk pertama kalinya mengumumkan, seorang pria (61) meninggal akibat komplikasi pneumonia.
Sampai ini hari tidak diketahui identitas pia tersebut yang meningalnya dilaporkan akibat paparan virus misterius yang belum diketahuia asal usulnya yang kemudian menjadi pandemi global disebut Covid-19.
Saat virus tersebut mulai menyebar dari kota pelabuhan, Wuhan medio Desember 2019, menurut catatan, muncul tudingan dari pihak Amerika Serikat bahwa virus merebak akibat kebocoran sebuah lab di kota tersebut.
Isu tersebut akhirnya terpatahkan setelah tim investigasi dari PBB yang ditugaskan untuk melacaknya ke China, tidak menemukan bukti-bukti tentang kebocoran tersebut.
Pengungkapan kasus kematian pertama itu baru dilaporkan, setelah pihak berwenang melaporkan puluhan infeksi yang terjadi selama beberapa minggu akibat virus tersebut. Patogen itu akhirnya diberi nama SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
Pandemi Global
Dikutip dari Channel News Asia, kemunculan patogen ini memicu pandemi global yang sejauh ini menewaskan lebih dari hampir tujuh juta orang dan memapar 710 juta penduduk bumi .
Pandemi Covid-19 bahkan, mengubah cara dan gaya hidup manusia di seluruh dunia, termasuk di China yang menjadi terbiasa mengenakan masker, rajin mencuci tangan dan melakoni hidup dan pola makan sehat.
Namun, tepat lima tahun berlalu, Sabtu (11/1) tampaknya tidak ada peringatan tentang kasus kematian pertama COVID-19 di media resmi China.
Partai Komunis China mengawasi diskusi publik dengan ketat selama kebijakan nol-Covid-19 dan telah menghindari refleksi tentang pembatasan keras (karantina) sejak mencabut status pandemi pada akhir tahun 2022. Di media sosial, banyak pengguna juga tampaknya tidak menyadari hari peringatan tersebut.
Namun di platform Weibo, para pengguna tertarik pada akun Li Wenliang, dokter whistleblower yang diselidiki oleh polisi karena menyebarkan informasi awal tentang virus Covid-19 (SARS-CoV2) sehingga secara tidak langsung, hal ini merujuk pada peringatan hari penting tersebut.
“Dr. Li, lima tahun telah berlalu. Betapa cepatnya waktu,” tulis salah satu komentar pada hari Sabtu (11/1).
Peringatan daring Covid-19 tidak terdengar di Hong Kong, tempat Beijing meredam suara-suara oposisi saat memberlakukan UU keamanan nasional luas di kota semi-otonom itu pada tahun 2020.
Tidak seperti negara lain, di China bahkan tidak membangun tugu peringatan besar bagi mereka yang meninggal selama pandemi.
Meski ditemukan di China, hanya sedikit yang diketahui tentang identitas korban Covid-19pertama, hanya sebatas berkunjung ke pasar makanan laut di Wuhan, tempat virus diduga menyebar di awal-awal pandemi.
Dalam beberapa hari setelah kematiannya, negara-negara lain melaporkan kasus pertama penyakit itu. Hal itu menunjukkan bahwa upaya resmi untuk menahan penyebarannya telah gagal.
Sejak itu, China mulai dikritik oleh pihak Barat karena diduga menutupi penularan awal virus dan menghapus bukti asal-usulnya.
Kritik terus berdatangan meski Beijing telah bertindak tegas dan mengaku sudah transparan akan segala bukti penyebab awal virus tersebut.