IMBCNEWS Jakarta, Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan di Taiwan saat ini sudah tampak aktif menggalang suara untuk pemilih calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dan mensosialisasikan Pilpres tahun 2024.
Merujuk kepad data terakhir dari Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan (MOL) pada Maret 2023, memiliki total jumlah pekerja migran asing sebesar 732.540 orang, dan pekerja migran asal Indonesia (PMI) sebanyak 255.929 orang atau 34,94%.
Angka ini masih tetap menjadi jumlah pekerja migran asing terbanyak di Taiwan, meskipun jumlah PMI mengalami penurunan saat Pandemi COVID-19 menghantam dunia sejak awal tahun 2020, demikian siaran pers dari Radio Taiwan Internasional (RTI) di terima di Jakarta, Kamis.
Dari sekian banyaknya jumlah warga Indonesia di Taiwan di Taipei, jumlah Data Pemilih Aktif tanpa TMS untuk DPSHPLN sebanyak 229.923 orang. Jumlah itu relatif besar untuk mendulang tambahan suara PDIP di negara lain.
Dalam rapat rekapitulasi terakhir yang dilakukan, banyak peserta rapat yang masih mengharapkan adanya peningkatan jumlah warga yang bisa turut serta dalam pesta demokrasi Indonesia yang dijadwalkan digelar pada 2024, tidak hanya menjadi tugas PPLN, namun juga menjadi tugas semua kelompok dalam kehidupan sosial masyarakat, termasuk partai politik yang memiliki cabang perwakilan di Taiwan.
Menanggapi kondisi ini, DPLN PDI Perjuangan Taiwan, yang secara resmi telah dibentuk pada Agustus 2021, yang diketuai oleh Tony Thamsir, beserta dengan jajaran kepengurusan yang ada, dengan cekat mengagendakan serangkaian sosialisasi langsung ke tempat-tempat yang menjadi lokasi berkumpulnya para PMI di seluruh Taiwan, termasuk melakukan deklarasi mendukung Ganjar sebagai calon Presiden RI tahun 2024.
Hari Sabtu tanggal 13 Mei 2023, Ketua DPLN PDIP Taiwan, Tony Thamsir, ditemani Wakil Sekretaris Bidang Program, Santoso, segera menyambangi lumbung suara di kawasan pelabuhan Dong Gang, di ujung selatan Taiwan, yang tercatat ada lebih dari 2.000 ABK asal Indonesia. Dalam pertemuan dengan Ketua FOSPI (Forum Silahturahmi Pelaut Indonesia), Achmad Mudzakir, banyak membahas tentang kondisi para ABK yang mengharapkan adanya perhatian yang lebih dari pihak pemerintah.
Tony Thamsir menjelaskan, “Adalah sebuah kewajiban dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat di mana saja, hingga habis masa periode kepengurusan. ABK adalah bagian yang selalu menjadi isu hangat dunia internasional. Masih banyak yang harus dibenahi, termasuk bantuan advokasi bagi yang mengalami permasalahan dengan majikan, khususnya pemilik kapal.”
Ketua bidang keamanan FOSPI, Yogi, juga menjelaskan kondisi yang kini lebih kondusif di wilayah pelabuhan Dong Gang, dimana sebelumnya sempat terjadi beberapa kasus perkelahian di antara sesama warga Indonesia. Yogi menuturkan, “Guna mengantisipasi hal serupa terulang, terlebih-lebih ditambah dengan kehidupan para ABK yang kesehariannya sangat membosankan, hanya berinteraksi dengan sesama ABK, hanya bisa melihat laut dari kapal yang tengah berlayar di tengah laut lepas, terkadang berlayar beberapa hari, namun tidak sedikit juga yang berlayar selama 3-4 bulan baru merapat ke dermaga.
Wajar jika sebegitu tiba di darat, banyak ABK yang hendak melepas penat, maka pergesekan mudah terjadi, karena jarangnya komunikasi antar sesama. Oleh sebab itu, FOSPI memiliki 12 korwil, dan jika Terjadi perkelahian maka kita hanya perlu cukup memanggil ketua dari Korwil yang bersangkutan, kemudian kita lakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan adil dan damai.”
Di hari yang sama, malamnya Tony Thamsir bersama dengan rekan lainnya dari DPLN PDIP juga segera melanjutkan kunjungan ke Gereja Stella Maris di kota Kaoshiung, yang langsung disambut oleh Romo Yance asal Flores, Indonesia.
Romo Yance mengemukakan, “Kini yang tengah kami perjuangkan adalah pemasangan fasilitas Wi-Fi di atas kapal yang berlayar, sehingga para ABK masih mampu melakukan komunikasi melalui internet dengan keluarga atau teman sahabat baik yang berada di Taiwan maupun di Indonesia.”
Semua kunjungan ke selatan Taiwan yang digelar oleh DPLN PDIP Taiwan, dimaksudkan untuk menjaga tali silaturahmi yang telah ada selama ini, dengan harapan dapat lebih mampu memperkuat dan mendukung tercapainya kesuksesan pelaksanaan pesta demokrasi dalam Pemilu mendatang di tahun 2024.
imbcnews,diolah