Jakarta-IMBCNews – Film terbaru dari sutradara, Aditya Gumay yang berjudul Dulmuluk Dulmalik tayang secara nasional pada 10 September 2024. Film ini diklaim sebagai film pertama yang menggunakan bahasa Sumatera Selatan.
Menurut Aditya Gumay, Dulmuluk Dulmalik merupakan film yang memegang erat budaya, kesenian, dan juga bahasa yang berada di Sumatera Selatan. Dulmuluk merupakan ikon legendaris terbentuknya seni lakon di Sumsel.
“Jadi ini film yang menggunakan bahasa Sumatera Selatan, yang tayang secara nasional,” kata Aditya.Gala Premeire dan Press Screening film Dul Muluk dan Dul Malik ini dilaksanakan di Bioskop XXI Epicentrum Kuningan Jakarta, Selasa, (10/9/2024).
Gala Premeire Dul Muluk dan Dul Malik meriah dihadiri para cast pemainnya dan juga para tamu undangan lainnya, seperti para penjabat Sumsel, dan juga para selebritis tanah air Indonesia.
Film Dulmuluk Dulmalik menghadirkan genre horor komedi yang dieksplorasi oleh pemilik rumah sanggar Kawula Muda itu. Dulmuluk Dulmalik merupakan film adaptasi dari kesenian Dulmuluk milik Sumatera Selatan yang telah sukses diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO.
Aditya mengatakan, film ini melibatkan berbagai artis kelahiran Sumsel dan juga para maestro-maestro seni peran milik Indonesia.
“Agar film ini lebih hidup, kita menggunakan aktor yang juga orang Palembang, yaitu Anwar Fuady yang akan berperan sebagai Dulmuluk dan Bagas Ran yang menjadi Dulmalik,” katanya.
Tak hanya itu, film ini kata Aditya, juga spesial dibintangi PJ Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni dan juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel Aufa Syahrizal. Ia berharap, ketika film ini tayang, akan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
“Harapannya nanti, pemerintah Provinsi Sumsel, khususnya, bisa sama-sama mendukung karya anak bangsa ini. Film ini cocok ditonton semua kalangan karena tak hanya mengandung kesenian saja, melainkan pesan moral yang tinggi,” kata Aditya.
Cerita film diawali saat Dul Muluk (Anwar Fuady) mengajak cucunya, Dul Malik (Bagas Ran), pindah dari kota kecil Pagaralam ke Palembang untuk membantu keponakannya, Nong Cik (Meriam Bellina) menghadapi Hantu yang menerornya di Wisma tempat tinggalnya bersama Ibunya (Atiek Kanser).
Film ini juga menyampaikan pesan Anti Bullying di antara remaja, Aktor legend “Roy Marten, Dwi Yan” turut berakting di film Dul Muluk dan Dul Malik.
Film ke 13 Karya Aditya Gumay ini diproduseri oleh Yakup Chandra, Hokianto Sjarif dan Anwar Fuady. Skenario ditulis oleh Aditya Gumay dan Makmun Murod. Team sutradara selain Aditya Gumay juga ada Hanny Musthopa dan Amir Gumay, sedangkan Penata Ilustrasi Adam Permana dan DOP Halaston Pakpahan.
Menurut Moviepreneur Budi Sumarno, film Dulmuluk Dulmalik dengan menggunakan bahasa Sumatera Selatan semakin memperkaya khazanah perfilman Indonesia.
“Tentu ini baik bagi perfilman di tanah air, ada yang menggunakan bahasa Makassar, Sunda, Jawa, apalagi bahasa Betawi sudah banyak,” ujar Budi.
Dia juga berharap, pemerintah baik pusat maupun daerah lebih memberi perhatian dan membantu kegiatan perfilman, sehingga lebih banyak lagi film yang mengangkat tentang budaya dan bahasa daerah di Indonesia yang sangat beragam ini. (KS)