IMBCNEWS Jakarta | Perang dunia dua Perang Dunia II selama tahun 1939-1945 telah usai. Pihak yang bertikai utama adalah kekuatan Poros — Jerman , Italia , dan Jepang — dan Sekutu — Prancis , Inggris Raya , Amerika Serikat , Uni Soviet , dan, pada tingkat yang lebih rendah, Tiongkok atau China.
Para pemenang perang dunia itu kini mendapat sertifikat emas berupa hak Veto, dimana keputusan Dewan PBB dapat dibatalkan dari lima negara yang tercatat sebagai pemenang itu.
Lantas dalam perang dunia III nanti (kala itu terjadi) apakah negara adi daya, China dan Rusia akan tetap bertahan atau akan terlibat peperangan dengan membawa Korea Utara yang konon juga punya senjata pemusnah masal Rudal balistik dengan hulu edak nuklir? Sampai saat ini AS dan sekutunua agaknya ingin melemahkan peran Iran dalam kawasan di Timur Tengah. AS ingin melemahkan Iran seperti Irak dan Libya. Tetapi untuk hal itu tidak mudah, karena Iran sejak awal terus melakukan pembangkangan atas kebijakan AS utamanya dalam menentang kehadiran Zonis di kawasan Tim-teng yang diseponshori AS dan Inggris tahun 1947 hingga kini.
Kini Amerika juga mengirimkan jet tempur dan tank, serta kapal-kapal perusak pertahanan dengan rudal balistik ke Timur Tengah.
Militer Amerika Serikat mengatakan, Sabtu (2/11), bahwa sejumlah pesawat pengebom B-52 telah tiba di Timur Tengah, sehari setelah Pemerintah Amerika mengumumkan pengerahan itu sebagai peringatan kepada Iran.
“Pesawat-pesawat pengebom strategis B-52 Stratofortres dari Divisi Pengebom ke-5, Pangkalan Angkatan Udara Minot sudah tiba di wilayah kewenangan Pusat Komando Amerika Serikat,” kata komando militer untuk Timur Tengah dan negara-negara sekitarnya dalam pernyataan yang diunggah ke media sosial.
Amerika Serikat mengumumkan pada Jumat (1/11) petang bahwa pihaknya mengirimkan pesawat-pesawat pengebom, jet tempur dan tank, serta kapal-kapal perusak pertahanan dengan rudal balistik ke Timur Tengah.
Sebuah helikopter lepas landas dari kapal induk USS Abraham Lincoln saat melintasi Selat Hormuz (foto: dok).
“Jika Iran, mitra-mitranya, atau para sekutunya menggunakan momen ini untuk menarget personel atau kepentingan Amerika di wilayah tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk membela rakyat kami,” kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, dalam pernyataannya mengenai pengerahan tersebut.
Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada 26 Oktober. Serangan itu menghantam infrastruktur militer, tetapi menghindari lokasi-lokasi fasilitas penting nuklir dan minyak. Pemimpin tertinggi negara itu telah berjanji bahwa Teheran akan membalas serangan Israel.
Iran telah melakukan dua serangan besar terhadap Israel pada 2024, yaitu pada April setelah serangan terhadap konsulatnya di Damaskus di mana Israel dituding berada di balik serangan itu. Satu lagi pada Oktober, yang menurut Teheran, sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin kelompok bersenjata di Timur Tengah yang didukungnya.
Pertayaan yang dimajukan, apakah Rusia dan China akan membiarkan negara Iran perang sendirian menghadapi tentara Israel dan Amerika Serikat ? Kita lihat nanti saat nuklir benar-benar dijakdikan senajta pemusnah umat manusia di kawasan Timteng.
imbcnews/Voa Ind/diolah/