IMBCNEWS – Jakarta – PM Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan, gencatan senjata di Gaza yang dijadwalkan dimulai Minggu, hari ini (19/1) pukul 08.30 waktu setempat (13.30 WIB) tak akan dimulai jika Hamas tidak merilis daftar sandera yang akan dibebaskan.
PM Netanyahu mengingatkan pihak Hamas, gecatan senjata yang seharusnya mulai berlaku pada pukul 08.30 pagi, tidak akan dimulai sampai Israel mendapatkan daftar sandera yang telah dijanjikan Hamas untuk dibebaskan,” demikian pernyatan kantor PM Israel, Minggu.
Sebaliknya, Hamas menyebutkan, pengumuman sandera molor karena alasan teknis, sementara pengumuman PM Israel itu dikeluarkan satu jam sebelum batas waktu dimulainya gencatan senjata yang sudah disepakati.
Sebagaimana diberitakan Reuters, para sandera diharapkan akan dibebaskan dalam beberapa jam setelah dimulainya gencatan senjata.
Kerangka Kerja Gencatan Senjata Gaza Ini sama dengan yang disetujui Desember 2023 yang diharapkan bisa membuka jalan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan yang telah mengguncang Timur Tengah.
Hamas pada Minggu menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza, dengan mengatakan keterlambatan dalam mengungkapkan nama-nama sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama karena “alasan teknis lapangan”.
Pasukan Israel ditarik mundur
Sejumlah media yang pro Hamas melaporkan, pasukan Israel telah mulai menarik diri dari daerah-daerah di Rafah, Gaza, ke koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Gaza.
Militer Israel memperingatkan penduduk Gaza untuk tidak mendekati pasukannya atau bergerak di sekitar wilayah Palestina menjelang batas waktu gencatan senjata.
Sementara ketika pergerakan diizinkan, pernyataan dan instruksi akan dikeluarkan mengenai metode transit yang aman.
Perjanjian gencatan senjata kali ini, yag kedua setalh Desember 2023, menyusul negosiasi selama berbulan-bulan yang ditengahi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat menjelang pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025.
Tahap pertama akan berlangsung enam minggu. Sebanyak 33 dari 98 sandera tersisa yaitu wanita, anak-anak, pria di atas 50 tahun yang sakit dan terluka akan dibebaskan sebagai imbalan bagi sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Mereka termasuk 737 tahanan pria, wanita, dan remaja, beberapa di antaranya adalah anggota kelompok bersenjata yang dihukum karena serangan yang menewaskan puluhan warga Israel serta ratusan warga Palestina dari Gaza yang ditahan sejak dimulainya perang.
Tiga sandera perempuan
Sementara itu, tiga sandera perempuan Israel diperkirakan akan dibebaskan pada Minggu sore melalui Palang Merah, dengan imbalan masing-masing 30 tahanan Palestina.
Setelah pembebasan sandera hari Minggu, kepala negosiator AS Brett McGurk mengatakan, kesepakatan tersebut menyebutkan empat sandera wanita lagi.
Sementara Hamas menyatakan, pihaknya siap membebaskan 33 sandera pertama selama ttujuh hari mulai hari Minggu ini (19/1), lalu diikuti pembebasan tiga sandera lagi setiap tujuh hari setelahnya.
Selama tahap pertama, tentara Israel akan mundur dari sejumlah posisinya di Gaza dan warga Palestina yang mengungsi dari daerah-daerah di Gaza utara akan diizinkan untuk kembali.
Sementara PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengatakan, kerangka kerja gencatan senjata Gaza yang ditandatangani pekan ini (Jumat, 17/1) sama dengan yang disetujui pada Desember 2023.
Jadi, mengacu pada kesepakatan gencatan senjata sebelumnya (Des. 2023) sampai saat ini berarti sudah membuang-buang waktu selama 13 bulan.
Harus berakhir
Sementara itu Presiden AS terpilih Donald Trump melalui jaringan NBC, AS, Sabtu memberi tahu PM Netanyahu, perang di Gaza harus berakhir.
“Kami ingin perang ini berakhir dan kami terus melakukan apa yang harus dilakukan,” katanya.
Sementara Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan Otoritas Palestina (PA), yang memiliki kendali administratif parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel, telah menyelesaikan persiapan “untuk memikul tanggung jawab penuh di Gaza” setelah perang.
Israel belum menyatakan sikap definitif tentang pemerintahan pascaperang selain menolak peran apa pun bagi Hamas atau PA.
Menlu AS yang akan lengser Antony Blinken mengatakan Gaza harus berada di bawah kendali PA.
Menjelang gencatan senjata, warga Gaza yang mengungsi bersiap untuk pulang ke tempat asalnya. “Saya akan mencium tanah saya,” kata Nasr al-Gharabli, yang melarikan diri dari Kota Gaza ke kamp yang lebih jauh ke selatan.
“Jika saya meninggal di tanah saya, itu akan lebih baik daripada berada di sini sebagai pengungsi,” imbuh dia, dikutip dari AFP.
Negosiasi ke Qatar
PM Netanyahu dilaporkan juga sudah mengirim delegasi ke Qatar untuk negosiasi sandera Gaza, sedangkan bagi warga Yerusalem, mereka mengatakan kesepakatan itu sudah lama dinantikan.
“Mudah-mudahan jumlah sandera yang kembali maksimal,” kata Beeri Yemeni, seorang mahasiswa.
“Mungkin ini adalah awal dari berakhirnya penderitaan bagi kedua belah pihak, mudah-mudahan. perang harus berakhir seperti waktu yang sangat lama,” harap dia.
Konflik Hamas dan Israel kali ini berawal dari serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel selatan pada 7 Okt. 2023 yang menewaskan 1.210 warga negara Yahudi, sementara 251 orang lagi disandera.
Israel membalas serangan Hamas selang sehari kemudian dengan bombardemen dari darat dan udara ke wilayah Gaza sampai hari ini yang menewaskan hampir 47.000 warga Palestina, terbanyak perempuan dan anak-anak.
Sebaliknya dari 251 warga Israel yang disandera, 94 orang diduga masih ada di wilayah Gaza yang luluh lantak, termasuk 34 orang yang tewas sehingga yangmasih tersisa diduga 33 sandera lagi.
Molornya gencatan senjata cuma menghasilkan bertambahnya korban jiwa. (imbc/Theo/sumber diolah: reuters/ns)