IMBCNEWS Jakarta | – Hati-hati menempatkan dana ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR), karena ada dua BPR tahun ini yang bangrut terancam dilikuidasi pemerintah.
Biasanya, pemilik dana tergiur bunga bank yang ditawarkan BPR diatas bunga bank umum lainnya. Tetapi mereka tidak melhat portofolio pembukuan keuangannya. Apakah uang tersebut dipakai foya-foya para pengelolannya atau dipakai untuk bisnis sunguhan. Ini yang perlu ditelisik pemilik dana jika akan menempatkan dananya ke BPR.
Dilansir cnbc ind. pada jumat menyebutkan, Lembaga Penjamin Simpanan mencatat ada dua bank bangkrut sepanjang tahun ini, yakni PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM) dan Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja Indramayu (BPR KRI)
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa megantakan BPR BIM memiliki 2.907 nasabah dan simpanan Rp 13,64 miliar. Sebanyak Rp 13,14 miliar simpanan telah diganti oleh LPS.
Kemudian BPR KRI memiliki lebih dari 25.000 nasabah dengan total simpanan Rp 285 miliar. LPS telah mencairkan Rp 248 miliar simpanan kepada nasabah.
“Jadi cukup cepat,” kata Purbaya dalam konferensi pers KSSK, Jumat (3/11/2023).
Purbaya mengatakan LPS memiliki aset Rp 210 triliun dan dinilai cukup untuk menalangi bila ada bank yang bermasalah.
Sementara itu, LPS menyatakan per September 2023, sebanyak 99,94% dari total rekening di bank atau 534,77 juta rekening.
Adapun per September 2023, LPS mencatat 535,12 juta rekening di perbankan. Sebanyak 97,9% di antaranya merupakan rekening tabungan. Kemudian giro 1,1% dan deposito sisanya.
Dilihat dari nilanya, dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 6,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8.203, katanya.
imbcnews/diolah