Oleh H Anwar Abbas ]*
IMBC NEWS | Tulisan Sukidi, seorang pemikir muda lulusan Harvard University berjudul: Mafia, Negara dan Rakyat, benar-benar telah membuka mata kita. Betapa tidak. Dalam tulisan itu mengungkap bahaya dan ancaman dari mafianisme.
Celakanya, semua sisi dari kehidupan kita saat ini telah mereka kuasai. Sehingga kita mengenal tentang adanya mafia; Dalam bidang perpajakan, anggaran, tambang, minyak goreng, beras, cabe, daging, BBM, batubara, tanah dan hukum serta lainnya.
Siapakah para mafia tersebut? Mereka adalah para pengkhianat bangsa yang hanya memikirkan kepentingan diri dan kelompok serta kroni-kroninya saja. Seakan hanya kroni-kroni mereka saja berhak mencapai tujuan dari rencana yang mereka rancang. Mereka bahkan tidak segan-segan melakukan apa saja agar keinginan mereka bisa terpenuhi, seperti berkolusi dengan para pejabat dan aparat sehingga mereka benar-benar powerfull dan sangat sulit untuk dijamah oleh hukum.
Apalagi jika di tangan mereka produk hukumnya dibuat. Maka hukum yang berlaku cenderung hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? Hal demikian boleh jadi karena para mafia tersebut tidak hanya menguasai ekonomi tapi juga politik. Menurut Milton Friedman, bila kekuatan ekonomi dan kekuatan politik sudah berada di satu tangan atau kelompok tertentu saja maka dia akan melahirkan rezim yang tyranic (zhalim)!
Kita, tentu saja tidak mau hal itu terjadi di negeri yang sama-sama kita cintai ini. Untuk itu dalam menghadapi para mafia ini sebaiknya rakyat bersatu mendorong Presiden Jokowi agar merealisasikan apa yang sudah pernah disampaikannya; Di mana beliau menyatakan para mafia itu harus DIGEBUK. Karena kalau tidak, negara jelas-jelas akan dirusaknya.
Dan bila kerusakan hukum terjadi, maka tentu saja rakyat banyaklah yang akan menanggung akibatnya. Kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi.
]* Penulis, adalah Wakil Ketua Umum Majelis ‘Ulama Indonesia (MUI)