IMBCNEWS – JAKARTA – Konsep perang modern terus berkembang, sehingga kapal induk yang tergab ung dalam gugus tempur (Carrier Strike Group – CSG), dikawal kapal penjelajah, perusak, korvet, kapal selam dan mengangkut puluhan pesawat tempur rentan dari serangan lawan.
Kapal induk sendiri sudah memiliki ragam sistem pertahanan diri seperti rudal anti kapal dan rudal anta pesawat, torpedo, bom laut dan perlindungan jarak dekat (closed-in weapo system -CIWS) berupa kanon-kanon komputerized berkecepatan tinggi serta perangkat perang elektronika (ECM).
Simulasi yang ditulis Harrison Kass di majalah The National Interest tentang kapal selam diesel Swedia HSwMS Gotland “menenggelamkan” kapal induk AS USS Ronald Reagan berharga lima miliaran dolar AS menyibukkan para pakar teknologi militer.
“Tenggelamnya” USS Ronald Reagan (dalam simulasi atau game) membuat AL AS khawatir, sehingga dilakukan peneliian secara mendalam termasu dengan menyewa Gotland bersama krunya untuk berlatih di AS bersama kapal induk.
Gotland berhasil menghindari pertahanan sonar pasif USS Ronald Reagandan mendaratkan beberapa serangan torpedo virtual, yang menimbulkan kerusakan hipotetis yang cukup untuk menenggelamkannya.
Pakar kapal selam dan pertempuran bawah air HI Sutton dalam tulisanya di Forbes 18 Mei 20 juga mengakui kapal selam dengan AIP lebih baru bakal menjadi tantangan berat kapal induk AS
Mesin Stirling AIP
HSwMS Gotland yang digerakkan oleh sistem enjin Stirling Air Independent Propulsion (AIP) beroperasi secara senyap, mampu bertahan di bawah air 14 hari karena tak perlu sering muncul ke permukaan, mengambil oksigen guna mengisi baterai.
Bayangkan! HSw Gotland yang dipinjam oleh AL AS selama dua tahun untuk melakukan latihan bersama dapat menyelinap di antara dan scara teoritis mampu menengelamkan USS Ronald Reagan.
Meskipun sistem pengawalan kapal induk oleh CSG berlapis-lapis, ada perusak, korvet dan kapal selam serta skadron pesawat tempur serta ragam pendeteksi pesawat, kapal selam dan kapal permukaan kawan dan lawan, Gotland yang berbiaya rendah berhasil lolos tanpa terdeteksi.
Sebagai perbandingan, HSwMS Gotland panjangnya 60,4m, diameter 6,2m 18 awak, kecepatan 11 knot permukaan, 20 knot menyelam diawaki 18 kelasi dan lima pewira dan dipersenjatai empat tabung torpedo 533 mm dan dua tabung torpedo 400 mm. Gotland diawaki 28 kelasi dan lima perwira.
China dilaporkan sudah mengperasikan dua versi kapal selam kelas Yuan bertenaga AIP yang tentu bisa menjadi ancaman bagi kapal-kapal induk AS yang sliweran di Laut China Selatan.
Walau tidak mampu bergerak cepat, kapal selam bertenaga AIP mampu menyelam lebih lama dan beroperasi senyap atau berkategori siluman.
TNI-AL juga menandatangani pemesanan dua unit kapal selam Perancis Scorpene yang menggunakan teknolog penggerak dengan sistem Stirling AIP pada April 2024 lalu.
Setiap tenaga listrik habis biasanya kapal harus memunculkan snorkeling guna mendapat oksigen untuk mengisi baterai guna menjalankan dieseli. Snorkeling relatif bising sehingga kapal selam mudah terdeteksi, sebaliknya dengan sistem AIP, kapal bisa menyelam dua minggu.
David lawan Goliath
Sebagai perbandingan, kapal diesel elektrik sistem enjine stirling AIP HSwpanjangnya 60,4m, diameter 6,2m 18 awak, kecepatan 11 knot permukaan, 20 knot menyelam. Berbobot 1.490 ton, panjang 60,4 m, lebar 6.2 m, kecepatan 11 knot di permukaan dan 20 knot di bawah air serta dipersenjatai empat tabung torpedo 533 mm dan dua tabung torpedo 400 mm, Gotland diawaki 28 kelasi dan lima perwira.
Sementara USS Ronald Reagan (CVN-76) berbobot 101.400 ton, panjang 332,8 m, lunas 76,8 m), diawaki 3.200 kelasi belum termasuk 2.500-an awak pesawat dan mampu mengangkut 90 pesawat sayap tetap dan pauluhan helikopter.
Disamping pesawat-pesawat tempur dan pengintai yang diangkutnya sebagai perpanjanan tangan untuk mempertahankan diri atau menyerang, USS Ronald Reagan juga menggembol sejumlah alutsista pertahanan diri.
Disamping penangkal elektronika (Electronic Counter Measure -ECM), USS Ronald Reagan dilengkapi rudal anti kapal Mk 29 Sea Sparrow, RIM-116 Rolling Airframe, torpedo SLQ-25A Nixie, bom-bom laut dan sistem senjata jarak dekat (Closed-in Weapon System – CIWS) kanon kecepatan tinggi Phalanx untuk mencegat proyektil atau pesawat musuh yang mendekat.
Selain dari kapal selam bertenaga AIP, CSG AS yang bersliweran di Laut China Selatan juga terancam rudal balistik pembunuh kapal induk Dong Feng DF-21 dan DF-26 China berjangakuan masing-masing 2.150 dan 4000 km.
Menjadi pertanyaan besar ke depannya untuk mengembangkan kapal induk yang berbiaya besar jika rentan dari ancaman kapal selam konvensional atau rudal lawan. (imbcnews/Theo/sumber diolah)