IMBCNews, Jakarta | Sejumlah pejabat pemerintah, anggota DPR RI dan tokoh-tokoh nasional lain Indonesia bersama Duta Besar Palestina untuk RI Zuhair Al-Shun mengelar shalat ghaib bagi mendiang Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan Israel. Shalat ghaib berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat.
Shalat ghaib ini diikuti ribuan jamaah Istiqlal yang meniatkan untuk mendiang Kepala Bbiro Politik kelompok Perjuangan Palestina Hamas, Ismail Abdul Salam Haniyeh. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memimpin shalat tersebut.
Pada kesempatan itu, Nasaruddin menyampaikan kembali komitmen masyarakat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan mengecam tindakan keji yang dilakukan Zionis Israel atas kematian Ismail Haniyeh.
Dia juga menambahkan bahwa Masjid Istiqlal bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah menggalang dana untuk bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.
Menurut dia, semenjak dua bulan lalu Masjid Istiqlal sudah menggalang dana bersama BAZNAS.
“Alhamdulillah salah satu lembaga yang paling banyak mengumpulkan dana untuk Palestina adalah Masjid Istiqlal. Insya Allah ke depan kami sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan kawan-kawan, salah satunya membangun kembali Masjid Istiqlal di sejumlah tempat di Palestina jika situasinya sudah memungkinkan,” paparnya.
“Termasuk juga kita akan fundraising (penggalangan dana) untuk memperbaiki perumahan yang rusak serta Rumah Sakit Indonesia di Palestina,” kata Nasaruddin menambahkan.
Shalat ghaib di Masjid Istiqlal itu juga dihadiri sejumlah duta besar asing lainnya untuk Indonesia, yakni Duta Besar Iran, Dubes Afghanistan dan Dubes Rwanda.
Selain Indonesia, sejumlah negara seperti Iran dan Pakistan, turut berkabung atas kepergian Ismail Haniyeh.
Pakistan pada Kamis (1/8) mengumumkan hari berkabung nasional untuk mengenang pemimpin Hamas yang terbunuh itu. Negara Asia Selatan itu memperingati hari berkabung untuk Ismail Haniyeh pada Jumat.
Sebelumnya, Hamas dan Iran pada Rabu dini hari mengumumkan pembunuhan Haniyeh dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya di Teheran. Serangan itu terjadi satu hari setelah Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Meski Israel tetap bungkam tentang kematian Haniyeh, pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhan tersebut. (Sumber: Antara)