Oleh H Anwar Abbas *]
IMBCNews | Kita menyambut gembira keputusan PBB untuk menjadikan tanggal 15 Maret sebagai hari intrnasional Anti Islamofobia. Pasalnya, adanya ketakutan, kebencian dan prasangka buruk yang mereka kembangkan selama ini terhadap Islam serta orang islam. Hal ini jelas sangat bersifat mengada-ada dan jelas-jelas tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Untuk itu, sikap islamofobia ini harus disingkirkan dan dibuang jauh-jauh dalam kehidupan ini. Sikap islamofobia, jangankan akan bisa memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik tapi malah akan menggiring dunia ke arah permusuhan dan saling mencurigai yang tinggi; Sehingga, yang namanya keamanan, ketentraman dan kedamaian dunia akan semakin menjauh dari kehidupan bersama.
Pemerintah Indonesia kita harapkan agar menjadikan tanggal 15 Maret ini menjadi salah satu hari yang berfungsi sebagai salah satu medium bagi kita di tanah air, untuk menumbuhkan rasa saling hormat-menghormati dan saling percaya mempercayai. Dengan bersikap saling hormat menghormati itulah, persatuan dan kesatuan di antara kita sebagai warga bangsa akan bisa kita bangun dan tingkatkan; Sehingga negara kita akan bisa tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Kemudian, negara kita juga diharapkan dapat menjadi negara yang rasa persatuan dan kesatuan di antara warga bangsanya akan tumbuh dengan kuat. Apabila hal terkait ini bisa terjadi, maka tentu akan mudah bagi kita untuk memajukan negeri ini sesuai dengan yang kita harapkan dan cita-citakan.
Akan tetapi, kalau sikap islamofobia masih saja tumbuh dan dibiarkan berkembang di tengah-tengah masyarakat, dan dalam kehidupan kebangsaan kita, maka negeri ini tentu akan semakin terseret kepada perpecahan.
Mana kala islamofobia masih terus terjadi, maka cita-cita kita untuk membuat negeri ini menjadi negeri yang maju dan berkeadilan, di mana rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia, tentu akan semakin sulit terwujud dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi.
H Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum Majelis ‘Ulama Indonesia (MUI)