IMBCNews, Zagreb | Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim bom tandan (cluster munition) ke Ukraina tidak bertanggung jawab dan berbahaya. “Dipastikan akan mengeskalasi krisis Ukraina,” kata seorang analis politik terkemuka Kroasia Mladen Plese, kepada Xinhua sebagaimana dilansir Antara, pada Selasa (11/7).
Menurut Plese, keputusan AS itu berpotensi menjadi kejahatan perang. Dia menyampaikan, bahwa AS tidak menghormati konvensi dan perjanjian internasional serta hanya bertindak sesuai kepentingannya sendiri.
Selain mengeskalasi krisis, langkah AS tersebut dapat memicu bahaya utama penggunaan senjata nuklir. “Yang akan menjadi bencana bagi seluruh dunia,” imbuh Plese.
Kemudian dia menegaskan, satu-satunya solusi yang mungkin untuk krisis tersebut adalah semua pihak terkait harus duduk bersama dan bernegosiasi.
Meskipun senjata yang sangat diperdebatkan itu dilarang secara luas oleh banyak negara, termasuk sejumlah sekutu utama AS, Washington terus menyimpan amunisi ini di gudang senjatanya dan berjanji akan membantu Ukraina menghancurkan apa yang disebutnya sebagai pasukan Rusia yang bertahan dengan sangat keras kepala. .
AS pada Jumat (7/7) mengumumkan bahwa bom tandan tersebut akan menjadi bagian dari paket bantuan militer baru senilai 800 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.162) untuk Ukraina. Langkah tersebut telah menuai kritik tajam dari seluruh dunia. (Sumber: Antara)